Jakarta (Lampost.co) — Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengerahkan salah satu sistem pertahanan rudal balistiknya yang paling canggih, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke wilayah Palestina yang diduduki.
Penyiar negara Iran, IRIB, telah merilis rekaman yang memperlihatkan radar Raytheon X-band yang dapat di angkut, bagian dari THAAD, di hancurkan beberapa saat sebelum rentetan rudal menghantam lokasi militer Israel dalam Operasi True Promise II.
Rudal balistik udara Kheibar Shekan-1 dan Kheibar Shekan-2 Iran dengan mudah menembus pertahanan udara Israel yang banyak di gembar-gemborkan, terutama sistem Arrow-3 dan David’s Sling.
Baca juga: Tentara Israel Bersiap Serang Iran
THAAD menawarkan keuntungan penting yaitu memungkinkan pertempuran di ketinggian yang lebih rendah daripada Arrow-3 atau Arrow-2. Ini berkat kendaraan pembunuh canggihnya yang di rancang untuk beroperasi di atmosfer yang lebih rendah.
Namun persamaannya berubah dengan Kheibar Shekan-2 yang memiliki jangkauan lebih jauh, yakni 1.800 kilometer. Ketimbang jangkauan Kheibar Shekan-1 yang hanya 1.450 kilometer.
Sebelumnya, Pentagon mengatakan Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan sistem pertahanan rudal canggih ke Israel. Hal itu untuk membantu sekutu utamanya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengotorisasi pengerahan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) dan personel militer AS ke Israel guna membantu memperkuat pertahanan udara Israel dari serangan serupa pada 13 April dan pada 1 Oktober lalu.
“Baterai THAAD akan menambah sistem pertahanan udara terintegrasi Israel. Tindakan ini menggarisbawahi komitmen kuat Amerika Serikat terhadap pertahanan Israel. Dan untuk membela warga AS di Israel dari serangan rudal balistik Iran,” kata Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah pernyataan berdasarkan arahan Presiden AS Joe Biden.