Washington (Lampost.co)—Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, menjadi favorit menggantikan Presiden Joe Biden sebagai nominasi calon presiden dari Partai Demokrat, Demikian hasil sebuah jajak pendapat terbaru. Namun sejauh ini, Biden berkukuh akan terus melanjutkan pencalonan di pemilu AS 2024.
Kinerja buruk Biden dalam debat baru-baru ini dengan eks Presiden Donald Trump telah membuat beberapa politikus Demokrat mempertimbangkan apakah nominasi calon presiden harus berganti menjelang pemungutan suara pada November mendatang.
Melansir The Bellingham Herald, Minggu (30/6/2024), tim kampanye Biden menegaskan Sang Presiden tidak akan mundur dari pencalonan.
Namun jika Biden mundu, Harris kemungkinan besar akan bergabung dengan jajaran politikus Demokrat papan atas lain untuk meraih nominasi capres.
Jajak pendapat kilat Date for Progress pada Jumat lalu menempatkan Harris sebagai pilihan paling populer untuk menggantikan Biden. Jajak pendapat tersebut menyurvei 1.011 calon pemilih AS, termasuk 387 pendukung Demokrat, dengan margin of error 3%.
Ketika ditanya siapa pilihannya jika Demokrat mengadakan konvensi untuk memilih pengganti Biden, 39% responden Demokrat memilih Harris.
Media suda menghubungi tim kampanye Biden untuk komentarnya. Seth Schuster, juru bicara kampanye Biden, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek: “Joe Biden tidak akan mengundurkan diri.”
Gubernur California, Gavin Newsom, adalah pilihan terpopuler kedua, dengan 18% Demokrat memilihnya untuk menggantikan petahana. Menteri Transportasi Pete Buttigieg memperoleh 10% suara, Senator Cory Booker memperoleh 7 persen, dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer memperoleh 6 persen.
Senator Amy Klobuchar, Gubernur Illinois JB Pritzker, dan Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro masing-masing memperoleh 2 persen. Enam persen lain mengatakan pilihan mereka adalah seseorang yang tidak ada dalam daftar, sementara 9 persen mengaku tidak yakin.