• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 03/06/2025 05:14
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Internasional

Kesepakatan Prabowo-Xi Jinping di Natuna Dinilai Rugikan Indonesia

Denny ZY by Denny ZY
11/11/24 - 08:58
in Internasional
A A
kesepakatan prabowo

Presiden RI Prabowo Subianto menemui Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RTT) Xi Jinping di Great Hall of The House, Beijing, Tiongkok, Minggu (10/11/2024). (Foto: Dok. MI/Sekretariat Presiden)

Jakarta (Lampost.co) — Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok.

Penandatanganan tersebut dianggap sebagai kekeliruan karena sama saja pemerintahan Prabowo mengakui klaim kedaulatan Tiongkok dekat Laut Natuna yang masih merupakan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

“Tetapi ini justru ada kekeliruan, karena sebenarnya Indonesia dengan Tiongkok itu tidak ada tumpang tindih wilayah,” kata Peneliti senior di Pusat Kebijakan Laut Berkelanjutan di Universitas Indonesia, Aristyo Rizka Darmawan mengutip Mediaindonesia.com, Senin, (11/11/2024).

Baca juga: Presiden Prabowo Temui Zhao Leji Bahas Kerja Sama Indonesia-China

Sebelumnya, situs berita Bloomberg melaporkan Xi dan Prabowo memimpin penandatanganan beberapa dokumen dan nota kesepahaman Sabtu (10/11/2024).

Kesepakatan tersebut mencakup pengembangan bersama perikanan dan minyak serta gas di wilayah maritim yang klaimnya tumpang tindih antara kedua negara. Serta keselamatan maritim, memperdalam kerja sama dalam ekonomi biru, sumber daya air dan mineral, serta mineral hijau.

Aristyo menambahkan, penandatanganan beberapa dokumen dan nota kesepahaman itu amatlah berbahaya. Betapa tidak, pemerintahan terdahulu tidak pernah mengakui klaim Tiongkok apalagi sampai melakukan kesepakatan.

“Menurut saya ini agak berbahaya, kebijakan Presiden Jokowi sebelumnya ketika Retno Marsudi menjadi menteri luar negeri, kita nggak pernah mengakui klaim ada overlapping atau bertumpang tindih dengan Tiongkok,” sebutnya.

 

Permasalahan Fundamental

Aristyo menyebut langkah Prabowo melahirkan permasalahan yang fundamental. Indonesia seharusnya tidak perlu joint development dengan Tiongkok mengingat tidak pernah ada overlapping claim.

“Ini justru merugikan kita, kita yang punya klaim sah berdasarkan hukum internasional. Kok kita mau joint development dengan Tiongkok yang klaimnya tidak sah berdasarkan hukum internasional? Ini justru merugikan kita,” paparnya.

Ia juga mengatakan kondisi yang terjadi pascapenandatangan sangatlah berbahaya. Pasalnya, Prabowo membuat join agreement dengan dasar yang bertentangan dengan hukum internasional. Hal itu berpotensi merugikan Indonesia.

“Karena kita punya hak berdaulat sepernuhnya terhadap SDA yang ada di Laut Natuna Utara. Baik di kolom laut atau minyak dan buminya. Jika kita buat join agreement, artinya kita berbagi dengan Tiongkok padahal mereka tidak punya hak sama sekali,” kata dia.

Dia menambahkan Indonesia juga menolak istilah perairan terkait atau relevant waters yang Tiongkok gunakan untuk merujuk pada wilayah di sekitar perairan yang mereka klaim di Laut China Selatan.

“Tiongkok tidak punya overlapping claims dengan Indonesia. Tapi kita mau buat kesepakatan dan berbagi di wilayah yang mereka klaim secara tidak sah secara hukum internasional. Ini sangat berbahaya,” kritik Aristyo.

Meski berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah dengan Tiongkok di perairan tersebut.

“Posisi ini sudah jelas bahwa Indonesia dengan Tiongkok tidak ada tumpang tindih wilayah. Karena kita punya legitimate claims berdasarkan hukum internasional tapi itu overlap dengan klaim Tiongkok yang ilegal,” sebutnya.

Menurutnya, klaim historis Beijing soal perairan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh hukum internasional. “Ketika kita mengakui punya tumpang tindih wilayah dengan Tiongkok. Maka sebenarnya kita mengakui klaim Tiongkok yang tidak berdasarkan hukum Internasional,” kata dia.

Tags: Kerja Samalaut natunaprabowoxi jinping
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

hamas

Hamas Desak AS Beri Jaminan Tertulis Penghentian Perang Gaza

by Delima Napitupulu
01/06/2025

Teheran (Lampost.co) – Juru bicara Hamas, Jihad Taha, menyatakan bahwa pihaknya bersama kelompok perlawanan Islam lain meminta Amerika Serikat melalui...

pasangan jemaah

Pasangan Jemaah Haji Terpisah di Mekah Bisa Kembali Bersatu, Ini Cara Mudahnya!

by Mustaan
22/05/2025

MEKAH (Lampost.co) -- Pasangan jemaah haji terpisah di Mekah kini bisa kembali bergabung. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama Kementerian...

Bill Gates dan mantan istri Melinda French Gates 2025

Mantan Istri Ungkap Bill Gates Tak Ingin Meninggal Kaya

by Nur
15/05/2025

Jakarta (Lampost.co)--– Melinda French Gates, mantan istri pendiri Microsoft dan filantropis global Bill Gates. Ia mengungkapkan dukungan penuhnya terhadap keputusan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.