Jakarta (Lampost.co) — Jumlah orang yang tewas akibat Topan Yogi di Vietnam terus meningkat. Menurut laporan VNExpress, per Jumat (13/9) pagi tercatat 233 orang tewas dan 807 orang mengalami luka-luka.
Sementara ini, jumlah orang yang hilang tercatat 103. Adapun dampaknya merusak 188 ribu rumah.
Topan Yogi, yang melanda Vietnam sejak Sabtu (7/9) pekan lalu itu, merupakan badai terkuat yang pernah terjadi di Asia Tenggara dalam beberapa dekade.
Baca juga: Topan Debby Tewaskan 4 Orang dan Padamkan Aliran Listrik 150 Ribu Warga di AS
Dengan kecepatan angin nyaris 150 km/jam, badai tersebut meluluhlantakkan rumah-rumah dan menyebabkan banjir bandang serta tanah longsor.
Provinsi utara Vietnam, Lao Cai, menderita korban paling banyak. Meski topan telah berlalu, jejak kehancurannya masih sangat terlihat di seluruh Vietnam utara.
Kerusakan meluas termasuk pohon dan tiang listrik yang tumbang. Banyak rumah yang atapnya copot dan jalan-jalan setempat masih dipenuhi puing-puing.
Selain pencarian korban hilang, otoritas provinsi juga memobilisasi semua sumber daya untuk membersihkan jalan, memulihkan akses listrik dan telekomunikasi serta mengirim pasokan logistik kepada penduduk yang terdampak.
Baca juga: Kedahsyatan Topan Gaemi Tenggelamkan Kapal Barang di Taiwan
Pemerintah Indonesia melalui KBRI Hanoi telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan jejaring WNI yang ada di Vietnam. Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tidak ada WNI yang terdampak.