Jakarta (Lampost.co) — Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour pada Rabu (6/11) mengecam larangan Israel terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia menganggapnya sebagai “upaya jangka panjang untuk menghapuskan masalah Palestina.”
Mansour, selama sidang UNRWA di Majelis Umum PBB, menggambarkan “serangan terbuka” Israel terhadap PBB, terutama UNRWA, yang menurutnya adalah “tulang punggung respons kemanusiaan internasional di Gaza.”
Dia menekankan bahwa serangan Israel menargetkan “rakyat sipil Palestina dan mereka yang berusaha untuk tetap hidup.”
Baca juga: Warga Gaza Kelaparan, PBB: Dunia Hanya Dunia Menyaksikan
Ia menekankan bahwa mandat UNRWA sangat penting, yang berasal dari “tanggung jawab tetap PBB terhadap masalah Palestina,” dan badan tersebut “sangat diperlukan dan tak tergantikan.”
“Genosida ini tidak akan berakhir dengan sendirinya. Setiap perwakilan negara di sini dan PBB sebagai kesatuan memiliki tugas untuk menghentikannya. Ratusan ribu warga Palestina “sedang menghadapi ancaman kematian saat kita berbicara,” katanya.
Ia mempertanyakan legitimasi Israel sebagai anggota PBB — namun pada saat yang sama melanggar prinsip-prinsip badan tersebut.
“Bagaimana Israel bisa memimpin serangan seperti itu terhadap PBB … dan masih menyebut dirinya sebagai anggota?” kata Mansour, mempertanyakan.
Mansour menuntut masyarakat internasional mengambil tindakan tegas, mendesak agar UNRWA dilestarikan, dan pengungsi Palestina dilindungi.
“Kita harus bertindak secara kolektif dan tegas untuk melestarikan UNRWA, memungkinkannya memenuhi mandatnya dan mengalahkan segala upaya untuk menghancurkannya,” ujarnya.