Ankara (Lampost.co) — Misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) pada Jumat (15/11) mengatakan bahwa sebuah peluru artileri menghantam markas mereka di sektor barat Lebanon selatan, tetapi tidak meledak.
Dalam pernyataannya, UNIFIL mengatakan insiden itu terjadi pada sore hari. Ketika peluru artileri aktif sepanjang 155mm menghantam markas UNIFIL Sektor Barat di Shama.
“Peluru itu tidak meledak dan para ahli penjinak bom Italia dengan cepat mengamankan area tersebut. Menyingkirkan persenjataan, dan melakukan peledakan terkendali,” kata UNIFIL.
Baca juga: PBB Sebut Serangan Israel ke Pasukan UNIFIL Kejahatan Perang
Meski pihaknya tidak menuduh kelompok manapun atas insiden tersebut. Tetapi UNIFIL mengingatkan bahwa semua pihak bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan dan keamanan para anggota pasukan perdamaian PBB dan properti mereka.
Sebelumnya pada Kamis (14/11), UNIFIL mengatakan orang bersenjata menembaki salah satu rombongannya dalam misi di Lebanon selatan.
Bahwa sejak serangan darat di Lebanon selatan oleh pasukan Israel pada awal Oktober, beberapa pos UNIFIL di wilayah itu juga ikut mendapat serangan. Hal itu memicu kecaman dari seluruh dunia.
UNIFIL di bentuk pada sebagai pasukan sementara pada 1978 untuk mengembalikan kedamaian di wilayah itu sekaligus memastikan penarikan mundur Israel dari Lebanon.