Washington (Lampost.co)—Menanggapi eskalasi di Timur Tengah pasca-kematian pemimpin biro politik Hamas, Ismaill Haniyeh, negara-negara Barat mengeluarkan pernyataan yang mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman serangan Iran.
Pernyataan itu berupa joint statement, yang mengatasnamakan pemimpin-pemimpin Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia pada Senin (12/8/2024).
“Kami mengekspresikan dukungan kami untuk pertahanan Israel terhadap agresi Iran dan terhadap serangan kelompok-kelompok teroris dukungan Iran.” Pernyataan itu berdasarkan joint statement AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, melansir laman resmi Gedung Putih.
Para pemimpin negara Barat mendesak Iran tidak melanjutkan ancaman serangan militer terhadap Israel dan memikirkan konsekuensi serangan tersebut terhadap keamanan kawasan Timur Tengah.
Mereka juga mendukung penuh de-eskalasi situasi di Gaza, dan mendukung Presiden AS Joe Biden, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pelepasan sandera antara Hamas dan Israel.
Sebelumnya, Kardinal Pietro Parolin pada Senin (12/8/2024) dalam panggilan telepon meminta Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk “menahan diri” terhadap konflik di Timur Tengah. Pezeshkian kemudian merespons bahwa Iran berhak membela diri dan menanggapi segala bentuk agresi dan menegaskan kembali janji balas dendam terhadap Israel.
Sikap ini mendapat dukungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok Wang Yi pada panggilan di hari yang sama kepada Menlu Iran Ali Bagheri Kani. Dia menyatakan dukungan Tiongkok atas hak Iran dalam melindungi “kedaulatan, keamanan, dan harga diri nasional” seperti Global Times lansir.