Jakarta (Lampost.co) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah negaranya akan berjuang sendiri secara ‘mati-matian’ jika Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menghentikan pengiriman senjata.
Hal tersebut dilakukan AS apabila Israel menargetkan pusat populasi padat di kota Rafah, Gaza selatan. Namun, Netanyahu telah menetapkan tujuan kampanye militer Israel di Gaza, Palestina untuk melenyapkan kelompok teroris Hamas dan menggambarkan Rafah sebagai salah satu benteng besar terakhir kelompok tersebut.
Di sisi lain, Biden telah menyuarakan kekhawatiran bahwa operasi militer skala besar di Rafah berisiko merugikan warga sipil Gaza yang telah pindah ke kota tersebut selama pertempuran tujuh bulan terakhir.
Baca juga: Bukti Kekejaman Israel, Mayat tanpa Kepala Ditemukan di Kuburan Massal RS Gaza
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengonfirmasikan bahwa pemerintahan Biden telah menunda pengiriman amunisi muatan tinggi ke Israel dalam sidang Senat hari Rabu, 8 Mei 2024.
“Bom berdiameter kecil merupakan senjata presisi yang sangat berguna di lingkungan padat, sangat membantu,” kata Austin mengutip Medcom.id, Jumat, 10 Mei 2024.
“Tapi mungkin bukan bom seberat 2.000 pon yang bisa menimbulkan banyak kerusakan tambahan,” jelas Austin.
Bunuh Warga Gaza
Beberapa jam setelah pernyataan Austin di Senat, Biden juga mengatakan warga sipil yang terbunuh di Gaza sebagai konsekuensi dari penggunaan bom seberat 2.000 pon oleh Israel.
Ia pun menegaskan kembali penentangannya terhadap serangan besar-besaran Israel di Rafah. Ia menyatakan akan menahan beberapa jenis bantuan mematikan jika pasukan Israel memperluas operasi mereka di sana.
“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjatanya,” tegas Presiden AS tersebut.
Netanyahu bersumpah pemerintahnya tidak akan tergoyahkan dalam upaya perangnya dalam sebuah pernyataan video pada Kamis, 9 Mei 2024.
“Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri. Jika perlu, kami akan berjuang mati-matian,” ucap Netanyahu.
“Tapi kita punya lebih dari sekedar jari kuku,” lanjutnya.
Miliki Senjata
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda, Daniel Hagari memberikan jaminan. Menurutnya pasukan Israel memiliki senjata dan peralatan untuk mewujudkan rencana mereka di Rafah dalam konferensi pers hari Kamis.
“Tentara memiliki amunisi untuk misi yang ia rencanakan dan misi di Rafah. Kami memiliki apa yang kami butuhkan,” kata Laksamana Muda Hagari kepada wartawan.
Terlepas dari ancaman Biden, Jubir IDF mengatakan dukungan AS untuk Israel dalam perang yang sedang berlangsung belum pernah terjadi sebelumnya. Israel juga mencatat bantuan AS dalam mencegat rudal dan drone yang di luncurkan Iran ke Israel pada April 2024.
Laksamana Muda Hagari mengatakan jika perselisihan muncul antara para pemimpin Israel dan AS. Maka hal tersebut harus di selesaikan secara tertutup.