Kursk (Lampost.co)—Invasi pasukan Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia, berlanjut pada hari keenam. Kali ini, Ukraina telah maju hingga sedalam 30 kilometer ke Kursk. Ini telah menjadi serangan terdalam dan paling signifikan sejak Rusia memulai invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Mengutip BBC, Senin (12/8/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya bertempur dengan pasukan Ukraina di dekat Desa Tolpino dan Obshchy Kolodez,. Pertempuran terjadi saat invasi Ukraina ke wilayah Kursk memasuki hari keenam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuduh Kyiv telah “mengintimidasi penduduk Rusia yang cinta damai”.
Presiden Volodymyr Zelensky, yang secara langsung mengakui invasinya untuk pertama kali dalam sebuah pidato tadi malam. Dia mengatakan 2.000 serangan lintas batas telah Rusia luncurkan dari Kursk musim panas ini.
“Artileri, mortir, dan pesawat tanpa awak (drone). Kami juga mencatat serangan rudal dan setiap serangan tersebut layak mendapat respons yang setimpal,” kata Zelensky dalam pidato malamnya dari Kyiv.
Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada kantor berita AFP, ribuan tentara terlibat operasi tersebut. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada serangan kecil yang awalnya dilaporkan penjaga perbatasan Rusia.
Pertempuran di Kursk
Di saat kelompok sabotase dukungan Ukraina telah meluncurkan serangan lintas batas secara berkala, serangan Kursk menandai operasi terkoordinasi terbesar di wilayah Rusia oleh pasukan konvensional Ukraina.
“Kami sedang melakukan serangan. Tujuannya meregangkan posisi musuh, menimbulkan kerugian maksimum, dan mengacaukan situasi di Rusia karena mereka tidak dapat melindungi perbatasan mereka sendiri,” kata pejabat itu.
Sementara itu, Kemenhan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah “menggagalkan upaya kelompok bergerak musuh dengan kendaraan lapis baja untuk menerobos jauh ke wilayah Rusia”.
Namun dalam pengakuan yang jelas bahwa pasukan Kyiv kini memang telah maju lebih dalam ke wilayah perbatasan Kursk. Kemenhan Rusia melaporkan pasukannya terlibat pertempuran dengan pasukan Ukraina di dekat Desa Tolpino dan Obshchy Kolodez—yang berjarak sekitar 25 km dan 30 km dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Rekaman yang beredar daring dan mendapat verifikasi BBC juga tampak memperlihatkan serangan Rusia di dekat Desa Levshinka, sekitar 25 km dari perbatasan.