Singapura (lampost.co)– Pemimpin gereja Katolik dunia Paus Fransiskus melontarkan kritik terhadap dua calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Kamala Harris.
Paus mengkritik perwakilan Partai Republik dan Partai Demokrat itu lantaran menggulirkan kebijakan yang bertentangan dengan kemanusiaan.
Trump, kata Paus, berencana mendeportasi jutaan imigran, dan Harris mendukung aborsi.
“Tidak menyambut imigran adalah dosa besar, dan menyetujui aborsi adalah pro pada pembunuhan,” kata Paus dalam penerbangan dari Singapura ke Roma pada Jumat, 13 September 2024.
Ia mengatakan umat Katolik AS harus memilih yang keburukannya lebih sedikit saat memilih capres AS.
Meski Paus tidak menggunakan nama Trump dan Harris, ia merujuk pada kebijakan dan jenis kelamin mereka.
Walau mengkritik kedua kandidat, ia mengatakan umat Katolik AS harus memberikan suara.
“Tidak memberikan suara itu buruk,” kata pria berusia 87 tahun itu. “Anda harus memberikan suara.”
“Anda harus memilih yang keburukannya yang lebih kecil. Siapa yang lebih kecil kejahatannya? Wanita itu, atau pria itu? Saya tidak tahu. Setiap orang, dalam hati nurani,” ujar Paus.