Jakarta (Lampost.co) — Paus Fransiskus menegaskan bahwa “pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan,” yang merujuk pada tindakan militer Israel terhadap Lebanon dan Jalur Gaza sejak tahun lalu. Ia menyebut tindakan berlebihan seperti itu merupakan perbuatasan “tidak bermoral” dan “tidak proporsional.”
Selama penerbangan kembali dari perjalanan empat hari ke Luksemburg dan Belgia, Fransiskus ditanya tentang pembunuhan yang disengaja oleh Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan hari Jumat di Beirut, yang menyebabkan banyak korban dan menghancurkan beberapa bangunan.
“Setiap hari saya menelepon paroki Gaza. Lebih dari 600 orang berada di sana, di dalam paroki dan perguruan tinggi, dan mereka memberi tahu saya tentang hal-hal yang sedang terjadi, termasuk kekejaman yang terjadi di sana,” kata Fransiskus kepada awak media.
Baca juga: Setelah Palestina dan Lebanon, Israel Kini Bombardir Yaman
“Apa yang Anda katakan kepada saya—saya tidak begitu mengerti bagaimana keadaannya (berkembang) —tetapi pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan,” tambahnya, mengutip dari Medcom.id, Senin, 30 September 2024.
816 Tewas
Tentara Israel telah menggempur Lebanon terhadap apa yang di sebutnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 816 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Pengeboman besar-besaran itu juga menargetkan komandan senior Hizbullah dan memaksa puluhan ribu warga sipil meninggalkan rumah mereka.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak di mulainya perang Israel di Gaza. Perang itu telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.
“Ketika ada sesuatu yang tidak proporsional, kecenderungan mendominasi yang melampaui moralitas terlihat jelas,” tutur Paus.
“Sebuah negara yang, dengan pasukannya, melakukan hal-hal ini—saya berbicara tentang negara mana pun—yang melakukan hal-hal ini dengan cara yang ‘superlatif,’ ini adalah tindakan yang tidak bermoral,” tambahnya.
“Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus di jaga. Perang itu tidak bermoral, tetapi aturan perang menunjukkan adanya moralitas,” sebut Fransiskus.