Jakarta (Lampost.co): Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico terkena tembakan bermotif politik pada Rabu 15 Mei 2024. Fico tertembak saat ia menyapa orang banyak di depan pusat komunitas budaya di Kota Handlova, tempat pertemuan pemerintah terselenggara.
Ada dugaan kuat penembakan terhadap PM Fico bermotif politik. Hal itu terungkap usai muncul video di Facebook dari terduga pelaku.
Dalam video tak bertanggal di Facebook itu, tersangka penyerang terlihat mengungkapkan sesuatu dengan motif politik.
“Saya tidak setuju dengan kebijakan pemerintah. Kenapa ada likuidasi media massa. Mengapa menyerang RTVS (lembaga penyiaran publik)? Kenapa Mazak terdepak dari jabatan,” kata pelaku merujuk pada Jan Mazak.
Mengutip Channel News Asia, Mazak adalah ketua sebuah dewan peradilan negara. Belum ada kepastian kenapa Mazak harus dicopot dari jabatannya. Namun, dari informasi yang beredar pencopotan itu karena motif politik.
Menteri Dalam Negeri Matus Sutaj Estok mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu bahwa serangan itu ‘bermotif politik’.
Fico dan sekutu koalisi pemerintahnya mengkritik sejumlah media dan oposisi. Ia menyebut mereka telah mengobarkan ketegangan di negara Eropa tengah tersebut.
Partai oposisi terbesar Slovakia, Slovakia Progresif yang liberal dan pro-Barat, membatalkan rencana protes dan menyerukan pengendalian diri untuk menghindari meningkatnya ketegangan.
Sementara itu, negara berpenduduk 5,4 juta jiwa ini telah menyaksikan perdebatan politik yang terpolarisasi dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu termasuk pemilihan presiden yang berlangsung sengit bulan lalu. Faktanya, hal itu membantu memperketat cengkeraman Fico pada kekuasaan setelah sekutunya Peter Pellegrini menang.
Sejak kembali menjabat perdana menteri untuk keempat kalinya pada Oktober lalu, Fico telah mengubah kebijakan dengan cepat. Namun, bagi para kritikus oposisi, hal itu merupakan perebutan kekuasaan yang mengancam supremasi hukum.
Fico telah lama mengkritik media arus utama Slovakia dan menolak berbicara kepada beberapa media. Anggota partainya mengecam tindakan media dan oposisi dalam beberapa bulan terakhir.