Tokyo (Lampost.co)—Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida akan mengundurkan diri bulan depan. Dia tunduk pada tekanan dalam partainya, yang ingin melepaskan diri dari kepemimpinannya yang tidak populer.
Menurut media Jepang, termasuk penyiar nasional NHK dan Kyodo News, Kishida telah memberi tahu para pejabat dalam pemerintahannya tentang niatnya untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan partai yang berkuasa pada September mendatang. Pemenang pemilihan tersebut akan menjadi perdana menteri.
Menurut juru bicara kantornya, Kishida, yang telah menjadi perdana menteri sejak 2021, akan mengadakan konferensi pers pada Rabu pagi.
Melansir Kyodo News, Rabu (14/8/2024), partainya telah mengawasi secara ketat Kishida atas penanganannya terhadap skandal penggalangan dana politik yang melibatkan beberapa faksi.
Tingkat penerimaan Kabinet Kishida, yang meluncur pada Oktober 2021, telah anjlok ke kisaran 20 persen setelah skandal tersebut.
Meskipun tidak populer, Kishida sangat ingin mengamankan pemilihan ulang dalam perebutan kepemimpinan. Namun, seruan telah berkembang di dalam LDP agar ia mengundurkan diri. Desakan itu muncul di tengah kekhawatiran LDP akan bernasib dalam pemilihan umum berikutnya di bawah kepemimpinannya, kata pakar politik.
Sejauh ini, mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba, yang populer di masyarakat, telah menyatakan niat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden LDP. Ishiba sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal LDP, tokoh nomor 2 dalam partai yang berkuasa.
Menteri Digital Taro Kono, seorang maverick yang berpikiran reformis dan anggota parlemen yang paham media sosial, telah memberi tahu Wakil Presiden LDP, Taro Aso, mantan perdana menteri, bahwa ia bermaksud mencalonkan diri dalam perebutan tersebut. Demikian menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sekretaris Jenderal LDP Toshimitu Motegi, Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, mantan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi, dan mantan Menteri Keamanan Ekonomi Takayuki Kobayashi juga termasuk di antara mereka yang mungkin bergabung dalam perlombaan menuju kursi perdana menteri.