Moskwa (Lampost.co)—Petugas keamanan menangkap 15 orang atas dugaan melakukan vandalisme di Venezuela setelah aksi protes pasca-pemilihan presiden berubah menjadi kekacauan semalam. Demikian kata Jaksa Agung Tarek William Saab, Selasa (30/7/2027). Polisi menahan seorang remaja berusia 15 tahun dan delapan pria dewasa di Kota Tigre, sebelah timur ibu kota Caracas.
“Ketika mereka melakukan vandalisme dan membakar markas partai dengan orang-orang yang berkumpul di dalamnya,” kata Saab di X. Markas tersebut milik Partai Sosialis Bersatu Venezuela yang sedang berkuasa, tambahnya.
Polisi Venezuela menangkap enam orang lagi dalam tiga insiden terpisah. Tiga dari mereka dituduh memimpin protes untuk “mendestabilisasi perdamaian”.
“Pada saat penangkapan, para tersangka memiliki sepuluh liter bensin dan satu jeriken ukuran 20 liter. Kemudian, enam botol kaca berisi bahan mudah terbakar, dan sekring buatan tangan (koktail molotov), karet dan benda tumpul,” kata Saab dalam unggahan terpisah.
Nicolas Maduro memenangi masa jabatan ketiga pada pemilihan presiden pada 28 Juli 2024 lalu. Pengumuman hasil pemilihan presiden itu memicu protes di ibu kota Caracas dan sekitarnya, dengan bentrokan terjadi antara polisi dan pendukung oposisi.
Pemerintah Venezuela menuduh beberapa negara melakukan campur tangan dalam pemilihan.
Malaysia Minta Maaf Salah Sebut Nama Presiden Prabowo Saat KTT ASEAN
Malaysia (lampost.co)--Stasiun penyiaran publik milik pemerintah Malaysia, Radio Televisyen Malaysia (RTM), menyampaikan permohonan maaf resmi atas kekeliruan penyebutan nama Presiden...








