Gaza (lampost.co)–Serangan Israel yang membabi buta di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu menewaskan 182 orang jurnalis. Sebanyak tiga jurnalis Palestina tewas pada hari Minggu kemarin setelah tentara pendudukan Israel membombardir sekolah Asma penampung orang-orang terlantar.
Pada Senin, 28 Oktober 2024, narasumber Palestina melaporkan tiga jurnalis tewas adalah Saed Radwan selaku kepala media digital di TV Al-Aqsa. Kemudian, Haneen Mahmoud Baroud dari Kantor Berita Sanad, dan Haneen Baroud dari Yayasan Al-Quds.
Pernyataan tersebut mengecam Israel yang menargetkan jurnalis Palestina dan meminta masyarakat internasional mencegah pendudukan Israel di pengadilan internasional atas kejahatannya.
Selama lebih dari setahun agresi terhadap Gaza, jurnalis menghadapi penargetan sistematis oleh pasukan Israel. Beberapa kasus pembunuhan jurnalis saat menjalankan tugas profesional mereka di lapangan, serta cedera serius, menyebabkan amputasi.
Selain itu, pasukan pendudukan Israel menghancurkan lebih dari 182 lembaga, kantor pusat, dan kantor media di Gaza untuk melemahkan kemampuan media dalam meliput kekejaman.