Ankara (Lampost.co)— Turki memutuskan untuk memblokir akses ke Instagram pada Jumat, 2 Agustus 2024. Langkah ini mereka ambil setelah Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun, mengkritik platform tersebut karena menyensor unggahan tentang belasungkawa atas meninggalnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Altun menyebut tindakan Instagram sebagai bentuk penyensoran yang nyata karena memblokir unggahan tanpa ada pelanggaran kebijakan.
Ia menyatakan bahwa platform media sosial tersebut melayani kepentingan sistem ketidakadilan global yang eksploitatif.
Seluruh Umat Islam Diundang Salat Gaib Bagi Ismail Haniyeh
Haniyeh, yang merupakan Kepala Biro Politik Hamas, tewas dalam serangan di Teheran pada Rabu dini hari. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meski Tel Aviv tidak memberikan konfirmasi.
Jenazah Haniyeh akan di makamkan pada Jumat di pemakaman Lusail, Qatar. Salat jenazah berlangsung di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, masjid terbesar di Qatar. Upacara pemakaman juga di hadiri oleh para pemimpin Arab dan Islam serta perwakilan dari faksi-faksi Palestina lainnya.
Turki dan Pakistan telah mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati Haniyeh, sementara Hamas menyerukan “hari kemarahan yang membara”. Haniyeh, yang tinggal di Doha bersama anggota Hamas lainnya, tewas bersama seorang pengawalnya dalam serangan di Teheran.
Upacara pemakaman umum telah di adakan di Teheran pada Kamis, dengan banyak pelayat yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Peti jenazah Haniyeh tiba di Doha pada Kamis sore, disambut dengan konvoi keamanan yang mengiringi perjalanan di sepanjang jalan tepi pantai Doha.