Moskwa (Lampost.co)—Pasukan Rusia mengaku telah menguasai Kota Novohrodivka di Ukraina Timur pada hari Minggu (8/9/2024). Dari sana, pasukan Rusia bergerak menuju kota strategis Pokrovsk.
Pokrovsk merupakan pusat penting jalur kereta api dan jalan raya yang menjadi andalan pasukan Ukraina di wilayah tersebut.
Mengutip India Today, Senin (9/9/2024), Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan menguasai Novohrodivka merupakan langkah signifikan dalam upaya mereka menembus garis pertahanan Ukraina.
Kota yang berjarak sekitar 12 km dari Pokrovsk ini memiliki populasi sekitar 14.000 orang sebelum perang meletus dua tahun lalu.
Bloger militer pro-Rusia, Yuri Podolyaka, menunjukkan peta serangan Rusia yang terjadi di luar Novohrodivka. Serangan berada di dua tempat yang berjarak kurang dari 7 km dari Pokrovsk.
Meski demikian, pasukan Stag Umum Militer Ukraina dalam laporan pada hari Minggu malam menyatakan pasukan Ukraina berhasil menahan 29 serangan Rusia. Meskipun demikian, beberapa pertempuran masih berlanjut.
Sementara itu, laporan blog perang Ukraina DeepState menyebut pasukan Rusia juga telah menguasai Desa Nevelske di tenggara wilayah tersebut. Namun, laporan ini belum dapat terverifikasi secara independen oleh media internasional.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya mengeklaim upaya pasukan Ukraina untuk melakukan serangan ke wilayah Kursk, Rusia, tidak berhasil memperlambat laju serangan Moskwa ke Ukraina Timur.
Invasi Rusia ke Ukraina
Putin juga menyatakan serangan Ukraina ke Kursk justru memperlemah pertahanan Kyiv di garis depan.
Komandan militer tertinggi Ukraina mengatakan operasi di Kursk bertujuan mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari daerah penting seperti Pokrovsk dan Kurakhove.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan tujuan operasi di Kursk tidak hanya untuk mengalihkan perhatian. Akan tetapi, juga mencegah pasukan Rusia menyeberang ke wilayah Ukraina.
Rusia saat ini menguasai sekitar 80 persen Donbas, wilayah yang menjadi fokus utama serangan sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Namun, beberapa bloger perang Rusia mengkhawatirkan kemajuan pasukan mereka di Ukraina Timur berlangsung terlalu cepat. Hal itu bisa memicu tantangan logistik dan memperlemah pasukan di garis depan.
Konflik ini terus berlanjut sejak Putin memerintahkan puluhan ribu pasukan memasuki Ukraina lebih dari dua setengah tahun lalu dalam apa yang disebutnya sebagai “operasi militer khusus”.
Ukraina dan sekutunya di Barat bersumpah melawan dan mengusir seluruh pasukan Rusia dari wilayah mereka.