Jakarta (Lampost.co) — Utusan khusus Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein tiba di Israel pada Senin, 16 September 2024 sebagai upaya untuk mencegah perang skala penuh antara Israel dengan kelompok Hizbullah Libanon.
Hochstein dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Israel, termasuk Presiden Isaac Herzog, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Ini menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.
Pembahasan utusan AS itu akan fokus pada upaya untuk mencapai solusi politik guna menghindari pecahnya perang besar-besaran dengan Hizbullah, sebut harian itu.
Baca juga: Operasi Militer di Jalur Gaza Tengah, Israel Kerahkan Brigade Khusus
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel-Libanon di tengah baku tembak antara Hizbullah dan pasukan Israel.
Israel, sementara itu, terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 41.200 orang sejak Oktober tahun lalu, menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perjuangan Palestina, Hamas.
Serangan Roket
Sebelumnya, serdadu Israel mengatakan pada Sabtu bahwa sekitar 55 roket di tembakkan dari Libanon ke Galilea Atas, Israel utara. Meski beberapa roket tersebut berhasil di cegat, sebagian besar mendarat di area terbuka, dan tak ada korban luka yang tercatat.
“Setelah alarm di aktifkan di wilayah Galilea Atas, sekitar 35 roket terdeteksi datang dari wilayah Libanon,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, mengutip Mediaindonesia.com.
Militer juga melaporkan serangan roket sebelumnya ketika peluncuran sekitar 20 roket dari Libanon. Beberapa di cegat dan lainnya mendarat di daerah terbuka, lagi-lagi tidak menimbulkan korban luka. Harian Maariv melaporkan bahwa kelompok Libanon Hizbullah pada Sabtu (14/9)pagi meluncurkan sekitar 20 roket ke kota Safed dan desa Akbara di bagian selatan kota.
Safed, yang terletak sekitar 41 kilometer dari perbatasan Israel-Libanon, juga menghadapi serangan roket pada Jumat (13/9) malam. Lembaga Penyiaran Publik Israel melaporkan kebakaran terjadi di area terbuka dekat Safed akibat serangan roket, dengan beberapa area masih di duduki.
Sebagai tanggapan, militer Israel mengatakan telah melancarkan serangan udara menggunakan pesawat nirawak untuk menargetkan landasan peluncur roket di Libanon selatan. Selain itu, militer melaporkan telah menyerang gedung militer Hizbullah di Kafr Rumman dan melancarkan serangan artileri ke berbagai sasaran di Libanon selatan.