Bandar Lampung (Lampost.co)— Kanker kolorektal berkembang di usus besar (kolon) atau rektum, bagian akhir dari saluran pencernaan. Penyakit ini sering di mulai dengan pertumbuhan polip kecil di dinding usus besar atau rektum yang kemudian bisa berkembang menjadi kanker seiring waktu.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal terjadi ketika sel-sel abnormal di usus besar atau rektum tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Jika tidak segera terobati, kanker ini dapat menyerang jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis).
Beberapa faktor risiko kanker kolorektal antara lain adalah usia. Biasanya risiko terkena kanker ini akan meningkat setelah usia 50 tahun. Kemudian memiliki anggota keluarga dengan kanker kolorektal meningkatkan risiko.
Pola makan diet tinggi lemak, seperti daging merah, dan makanan olahan meningkatkan risiko. Kurangnya aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Kondisi medis seperti penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn.
Gejala Kanker Kolorektal
Gejala kanker kolorektal bisa bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi kanker. Beberapa gejala umum meliputi perubahan kebiasaan buang air besar. Seperti diare atau konstipasi yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
Terdapat darah dalam tinja, atau tinja berdarah atau berwarna gelap. Nyeri perut atau kram di area perut yang persisten.
Kelelahan dan penurunan berat badan yang tidak bisa di jelaskan dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Diagnosa penyakit tersebut dengan melalakukan melalui beberapa tes, seperti: Kolonoskopi Pemeriksaan menggunakan kamera kecil untuk melihat bagian dalam usus besar.
Pemeriksaan untuk mendeteksi darah tersembunyi dalam tinja. Pemindaian menggunakan CT scan untuk melihat gambar detail usus besar dan rektum. Pengobatannya tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa metode pengobatan meliputi:
Mengangkat bagian usus besar atau rektum yang terkena kanker. Menggunakan obat untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Biasanya juga bisa menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker.
Terapi target atau menggunakan obat yang menargetkan molekul tertentu yang terlibat dalam pertumbuhan sel kanker.
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kolorektal, beberapa langkah dapat mengurangi risikonya Seperti pola makan sehat, mengonsumsi makanan tinggi serat, buah, sayuran, dan biji-bijian.
Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara rutin.
Menghindari rokok dan alkohol, dengan berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
Penderita penyakit ini juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolonoskopi secara berkala terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
Kanker kolorektal adalah penyakit serius yang dapat kita cegah dan obati jika terdeteksi dini. Memahami faktor risiko, gejala, dan metode pencegahan dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker ini.
Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis sangat penting untuk menjaga kesehatan usus besar dan rektum.