• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 02/09/2025 18:11
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Mitigasi Penyakit Musim Hujan

Adi SunaryobyAdi Sunaryo
17/11/24 - 20:16
in Kesehatan
A A
Mitigasi penyakit di musim hujan. Dok/Kemenkes

Mitigasi penyakit di musim hujan. Dok/Kemenkes

Bandar Lampung (Lampost.co): Memasuki musim hujan di berbagai daerah di Indonesia, kewaspadaan terhadap berbagai penyakit, terutama penyakit yang sering muncul pada musim hujan, menjadi sangat penting. Salah satu penyakit tersebut adalah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Di Indonesia, dengue merupakan masalah kesehatan serius karena prevalensinya cukup tinggi dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Secara kumulatif, dalam laporan pada 2023 terdapat 114.720 kasus dengan 894 kematian. Pada laporan minggu ke-43 tahun 2024, terdapat 210.644 kasus dengan 1.239 kematian akibat DBD yang terjadi di 259 kabupaten/kota di 32 provinsi. Dalam laporan suspek dengue melalui SKDR secara kumulatif hingga minggu ke-43 mencapai 624.194 suspek.

Baca juga: Risiko Penyebaran Penyakit TBC Meningkat di Peralihan Musim, Begini Cara Pencegahannya

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Yudhi Pramono mengatakan, sejak awal 2024, dalam laporan terdapat peningkatan kasus DBD dan angka kematian tidak hanya di daerah endemis, tetapi juga di daerah yang sebelumnya bebas dari DBD. Pengaruh peningkatan risiko penularan dengue ini juga oleh fenomena el nino dan perubahan iklim.

“Untuk regional ASEAN saat ini, telah dilaporkan ada kurang lebih 219 ribu kasus, dengan 774 kematian, dan Indonesia sendiri adalah penyumbang terbanyak dari kasus dengue tersebut,” kata dr. Yudhi dalam temu media yang dilaksanakan secara daring pada Kamis (14/11/2024).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan berbagai upaya dalam mencegah terjadinya kejadian luar biasa akibat dengue. Salah satu upaya tersebut, yakni mengupayakan terus budaya pemberantasan sarang nyamuk dengan mewujudkan terlaksananya gerakan satu rumah satu jumantik.

“Program tersebut juga bertujuan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, terutama jentik nyamuk di berbagai tempat yang biasanya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan gerakan satu rumah satu jumantik juga mengandung pesan untuk pencegahan dan pengendalian dengue dimulai dari rumah,” lanjut dr. Yudhi.

Pada 2024, wilayah yang terjangkit DBD mengalami perluasan, yaitu mencapai 482 kabupaten/kota. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pemendekan siklus tahunan penyakit ini, dari 10 tahun menjadi tiga tahun atau bahkan kurang.

Tren DBD

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dr. Ina Agustina mengatakan, tren DBD selama empat tahun terakhir, Incidence Rate (IR) DBD mengalami peningkatan, sedangkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian akibat dengue mengalami penurunan.

“Untuk kasus DBD memang cenderung mengalami peningkatan namun untuk angka kematian dibandingkan jumlah kasusnya ini cenderung menurun,” kata dr. Ina Agustina Isturini dalam temu media tersebut.

dr. Ina melanjutkan, Kemenkes telah mengeluarkan strategi nasional penanggulangan dengue tahun 2021 hingga tahun 2025 dengan enam strategi. Pertama, penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue. Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif. Keempat, peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan. Kelima, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan. Keenam, pengembangan kajian, invensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.

“Berbagai upaya penanggulangan dengue telah dilakukan. Jadi, semua kita intervensi, lingkungannya kita intervensi, nyamuknya juga, manusianya juga,” lanjutnya.

Berikut mitigasi atau langkah-langkah antisipasi yang perlu masyarakat lakukan pada awal musim penghujan sebagai berikut:

1. Melaksanakan upaya mencegah penyebaran DBD antara lain dengan penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M Plus, yaitu:

Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, tempayan dan lain-lain.

Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk seperti botol bekas, ban bekas dan lain-lain.

Plus Cara Lain: memantau wadah air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan lain-lain.

2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dengan menunjuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di rumah masing-masing.

3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat secara terus-menerus melalui penyuluhan langsung dan/atau melalui media cetak dan/atau media elektronik. Penyuluhan fokusnya kepada pencegahan dan pengenalan tanda-tanda bahaya dengue (DBD), sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam merujuk pasien sejak dari lingkungan masyarakat.

4.Melakukan respons cepat terhadap laporan kasus Dengue. Fasyankes yang melayani atau merawat pasien dengue wajib dalam 3 jam sudah melaporkan kepada Dinas Kesehatan agar segera melakukan tindakan penyelidikan epidemiologi dalam 1×24 jam.

5. Melaksanakan seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD secara efektif dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengantisipasi peningkatan kasus DBD. Harapannya partisipasi aktif dari masyarakat serta dukungan semua pihak dalam upaya ini dapat melaksanakan pengendalian penyebaran DBD di wilayah masing-masing.

Kemenkes juga telah mengeluarkan inovasi berbasis bukti untuk percepatan eliminasi dengue. Di antaranya adalah teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dan penyediaan vaksin dengue. Teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia merupakan upaya pelengkap strategi penanggulangan dengue di Indonesia. Teknologi wolbachia telah terbukti menurunkan insiden infeksi dengue 77,1% dan angka rawat inap 82,6%.

Selain itu, vaksin dengue menjadi intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue. Saat ini, terdapat dua vaksin dengue yang telah mendapat izin edar dari Badan POM RI. Antara lain Vaksin DENGVAXIA produksi Sanofi Pasteur, dan Vaksin QDENGA produksi Takeda.

Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News

Tags: berita kesehatanmitigasi penyakit musim hujanpenyakit musim hujanwaspada penyakit musim hujan
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Bisa Jadi Momen yang Menyenangkan, Ini 11 Tips Memandikan Anak Balita

Bisa Jadi Momen yang Menyenangkan, Ini 11 Tips Memandikan Anak Balita

byRicky Marlyand1 others
28/08/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Waktu mandi bisa menjadi salah satu momen yang menyenangkan bagi balita. Tetapi orang tua juga harus waspada...

Apakah Wasir Bisa Muncul Kembali Usai Operasi? Ini Penjelasan Dokter

Apakah Wasir Bisa Muncul Kembali Usai Operasi? Ini Penjelasan Dokter

byRicky Marlyand1 others
27/08/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Menjadi problema tersendiri buat pasien saat menjalani operasi wasir. Banyak pasien yang takut menjalani operasi karena stigma...

Direktur RSUD Abdul Moeloek, Imam Ghozali.Dok

RSUD Abdul Moeloek Tindak Tegas Oknum Dokter Diduga Minta Uang Ke Pasien BPJS

byNur
21/08/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)----Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Lampung akhirnya angkat bicara terkait dugaan adanya oknum dokter yang...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.