Jakarta (Lampost.co): Sebelum menikah, banyak pasangan yang fokus untuk mempersiapkan pesta. Mulai dari gaun, dekorasi pelaminan atau tenda pernikahan, hingga pilihan menu makanan. Padahal ada persiapan yang tak kalah pentingnya, yaitu melakukan vaksin sebelum menikah untuk menjaga kesehatan diri dan pasangan.
Selain urusan persiapan pesta, sebelum menikah wanita juga perlu mempersiapkan kesehatan dengan mendapatkan vaksinasi. Beberapa vaksin untuk wanita yang perlu sebelum menikah yaitu, vaksin HPV, MMR, varicella, hingga vaksin hepatitis B.
Baca juga: Indonesia Uji Coba 3 Vaksin TBC
Melansir laman Halodoc.com sejumlah vaksin untuk wanita sebelum menikah bermanfaat untuk mencegah penyakit. Bukan hanya mencegah risiko penyakit yang dapat menular melalui hubungan seksual, tapi juga bermanfaat agar wanita terhindar dari virus yang dapat mengganggu kehamilan.
Berikut vaksin untuk wanita sebelum menikah
Idealnya, wanita sebelum menikah perlu menjalani screening kesehatan terkait risiko infeksi kesehatan, usia, pekerjaan, gaya hidup, dan riwayat vaksinasi.
Selanjutnya, pastikan beberapa vaksin untuk wanita ini juga didapatkan sebelum menikah:
1. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Sebagian besar kanker serviks berkaitan dengan human papillomavirus (HPV). Vaksin ini aman dan efektif untuk melindungi wanita dari kanker serviks dan penularan HPV.
Seorang wanita bisa mendapatkan vaksin HPV hingga usia 26 tahun atau sebelum kontak seksual pertama.
Vaksin HPV sebaiknya bagi wanita dapatkan saat sebelum menikah. Karena jika sudah hamil atau mengalami penyakit sedang atau berat, wanita tidak boleh menerima vaksinasi HPV.
2. Vaksin Influenza
Vaksin influenza dibutuhkan wanita sebelum menikah agar terhindar dari virus influenza, terutama pada masa kehamilan.
Untuk itu, sebelum menikah atau sebelum merencanakan kehamilan, wanita perlu mendapatkan vaksin influenza.
3. Varisela
Wanita usia subur yang belum hamil, dan yang tidak kebal terhadap varicella (cacar air) harus divaksinasi varicella.
Jika kamu belum pernah mengidap varicella, atau hanya menerima satu dari dua dosis vaksin varicella, sebaiknya tanyakan pada dokter apakah perlu divaksin lagi.
Sebaiknya seorang wanita mendapatkan vaksin varicella sebelum menikah. Hal ini karena vaksin varicella tidak dianjurkan saat wanita hamil.
Tanyakan juga pada ginekolog tentang skrining untuk kekebalan varicella dalam persiapan untuk pembuahan.
4. Vaksin Hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah virus hepatitis B. Vaksin ini wanita perlukanuntuk mencegah penularan virus yang dapat terjadi melalui hubungan seksual dan jarum suntik.
Virus hepatitis B hidup di dalam darah dan cairan tubuh seperti sperma dan cairan vagina.
Jika terkena infeksi hepatitis B, seseorang dapat mengalami komplikasi seperti sirosis dan kanker hati.
5. Campak, Gondongan, Rubella (MMR)
Setiap wanita usia subur, terutama sebelum menikah, sebaiknya perlu menerima skrining untuk kekebalan terhadap rubella.
Wanita yang tidak kebal, belum mendapat vaksin, dan tidak hamil perlu menerima vaksin MMR. Sementara, bagi wanita yang ingin memiliki anak, sebaiknya melakukan program kehamilan 3 bulan setelah vaksinasi.
6. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)
Bukan hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu mendapatkan DPT, termasuk wanita sebelum menikah. Setidaknya vaksin booster jika sebelumnya sudah pernah mendapatkan vaksin DPT.
Vaksin DPT berguna untuk mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, serta tetanus. Hal ini dapat mencegah penyakit tersebut dengan cara memasukkan bakteri yang telah dilemahkan ke tubuh. Sehingga, sistem kekebalan sudah menyiapkan penangkalnya ketika virus dari penyakit tersebut menyerang.
Cakupan vaksinasi yang rendah di zaman dahulu menyebabkan orang dewasa harus mendapatkan imunisasi DPT. Hal tersebut karena belakangan ini difteri sedang marak menyebar di Indonesia. Imunisasi ini juga diberikan pada orang dewasa untuk pencegahan yang lebih lama dan lebih kuat.
Jika Anda hendak melangsungkan pernikahan, sudah saatnya Anda melakukan check up pranikah untuk memastikan kondisi kesehatanmu. Tujuannya, untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sehingga masalah kesehatan dapat terdeteksi secara dini.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News