Liwa (Lampost.co): Tim kesehatan hewan mendapati sebanyak 13 ekor sapi kurban pada Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah di wilayah Lampung Barat mengidap cacing hati.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat, Yudha Setiawan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan post mortem yang tim kesehatan hewan lakukan pada sapi kurban. Yakni sejak Senin-Kamis (17-20 Juni 2024) di semua lokasi pemotongan hewan kurban, terdapat 13 ekor sapi dari 502 ekor sapi yang warga potong mengidap cacing hati.
Baca juga: Sebanyak 201 Hewan Kurban di Kota Metro Terjangkit Penyakit
“Hasil pemeriksaan post mortem, ada 13 ekor sapi yang mengidap cacing hati. Itu dari 502 ekor sapi yang warga potong selama masa perayaan Iduladha 1445 Hijriah,” kata Yudha.
Ia mengaku, total hewan kurban yang dilakukan pemotongan dan pemeriksaan tersebar di semua kecamatan di Lampung Barat. Yakni sejak 17-20 Juni 2024 itu mencapai 2.735 ekor hewan kurban. Rincianya sapi 502 ekor, kambing 2.188 ekor, dan domba 45 ekor.
“Dari jumlah itu, sebanyak 13 ekor kita dapati mengandung cacing hati (fasciola hefatica). Tersebar di Kecamatan Sumberjaya 1 kasus, Kecamatan Balikbukit 5 kasus dan Kecamatan Way Tenong 7 kasus,” terangnya.
Untuk hati sapi yang terinfeksi cacing hati, tim telah meminta agar warga membuangnya dan tidak boleh pihak panitia kurban bagikan untuk konsumsi warga.
“Untuk hati sapi yang kita ketahui mengidap cacing hati, tim telah meminta agar panitia kurban memusnahkannya saja. Atau tidak boleh untuk dikonsumsi karena berbahaya,” kata dia.
Dua Kali Pemeriksaan
Ia mengaku, pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu telah pihaknya lakukan dua kali. Yaitu sebelum pemotongan dan sesudah pemotongan. Pemeriksaan itu adalah untuk memastikan bahwa daging yang akan warga konsumsi itu aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
“Kalau pemeriksaan sebelum pemotongan adalah untuk memastikan kondisi kesehatan hewan yang kita lihat dari fisiknya. Bagi hewan kurban yang kita nyatakan sehat langsung tim beri tanda label. Sementara pemeriksaan setelah pemotongan atau post mortem meliputi pemeriksaan organ dan karkas untuk memastikan, apakah daging dan organ dalam hewan kurban sehat atau tidaknya,” terang dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.