Bandar Lampung (Lampost.co)–Memperkuat komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang adil dan setara, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) terus berinovasi mewujudkan layanan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelayanan kelompok rentan. Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Lampung ini mengukuhkan langkah nyata melalui kebijakan dan komitmen kepemimpinan, peningkatan aksesibilitas fisik , aksesibilitas informaso dan komunikasi. Serta Akomodasi yang layak dan Peningkatan Kompetensi SDM.
Plt. Direktur RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, dr. Imam Ghozali, Sp. An., KMN., M.Kes, menyampaikan upaya ini bukan sekadar memenuhi standar pelayanan. Melainkan juga wujud nyata dari penghargaan terhadap hak-hak difabel dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan bermartabat.
“Langkah ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh layanan rumah sakit menuju Smart & Inclusive Hospital,” kata dr. Imam Ghozali.
Baca Juga: RSUDAM Berhasil Lakukan Operasi Jantung ke-9
RSUDAM berkomitmen mewujudkan pelayanan inklusif melalui fasilitas fisik berlandaskan empati dan kesetaraan, antara lain:
- Jalur Pemandu (Guiding block) adalah ubin berpola permukaan timbul untuk memberikan petunjuk arah atau sinyal peringatan bagi penyandang gangguan penglihatan.
- Area Parkir Khusus.
- Jalur landai (ramp) menuju gedung utama, membantu pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas fisik.
- Ruang tunggu ( tempat duduk dan area prioritas ).
- Toilet khusus bagi yang berkebutuhan khusus, lebih luas dan lengkap pegangan aman.
- Lift ramah disabilitas dengan tombol pada ketinggian kursi roda dan lengkap denga braille; ada pegangan di lorong menuju kamar inap.
- loket Prioritas.
- Ruang laktasi.
- Area Ramah Anak.
- Ruang Tenang.
- Alat bantu Mobilitas.
Selain itu, peningkatan ini sejalan dengan nilai-nilai universal pelayanan kesehatan yang mengedepankan aksesbilitas, kesetaraan, dan humanisme. Serta mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan inklusif sesuai peraturan Menteri Kesehatan dan peraturan Pemerintah tentang Penyandang Disabilitas.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang terpinggirkan dalam mendapatkan layanan medis. Inklusivitas adalah kunci dari sistem kesehatan yang berkeadilan,” ujar Imam.
Langkah Konkret
Di sisi lain, ada beberapa langkah konkret yang telah ada antara lain penyediaan jalur kursi roda lebih luas dan aman. Juga penambahan ruang tunggu/tempat duduk dan area prioritas.
Pelatihan bahasa isyarat dasar bagi petugas pendaftaran, serta penyediaan petunjuk visual dan suara di beberapa titik layanan.
“Petugas frontliner dan tenaga medis RSUDAM telah terbekali pelatihan dasar untuk melayani pasien dengan kebutuhan khusus secara profesional dan empatik. Petugas loket, pendaftaran, maupun keamanan turut sigap memberikan bantuan bagi pengunjung yang memerlukan bantuan mobilitas atau komunikasi,” jelas Plt. Dirut.
Selain itu, RSUDAM sudah menyiapkan sistem antrean digital khusus pelayanan kelompok rentan (berkebutuhan khusus, lansia, ibi hamil, anak). Juga sarana informasi webbsite yang terintegrasi dengan fitur aksesibilitas bagi penyandang kebutuhan khusus, guna memudahkan pasien mengakses informasi dan layanan.
“Kesetaraan dalam pelayanan bukanlah tambahan tetapi bagian dari standar Pelayanan Publik. RSUDAM akan terus memastikan bahwa setiap pasien, tanpa memandang kondisi fisik atau kognitifnya, dapat merasakan pelayanan kesehatan yang adil, manusiawi, dan bermartabat,” ungkapnya.