Liwa (Lampost.co): Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung Barat sejak memasuki 2024 dari Januari sampai 25 Maret 2024 mencapai 144 kasus. Kasus DBD di Lampung Barat tersebut tersebar di semua kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan mengatakan, berdasarkan data yang Dinas Kesehatan Lampung Barat himpun, ke-144 kasus DBD itu rincinya 60 kasus terjadi pada Januari 2024. Lalu 45 kasus terjadi pada Februari 2024 dan 39 kasus terjadi pada Maret 2024.
“Kasus DBD sebanyak 144 itu tersebar di 9 kecamatan. Dengan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Sukau yaitu sebanyak 41 kasus,” kata Widyatmoko, Selasa, 26 Maret 2024.
Kemudian kasus terbanyak kedua terjadi di wilayah Puskesmas Lombok Seminung, sebanyak 30 kasus. Lalu di wilayah Puskesmas Kebuntebu 29 kasus, Puskesmas Pajar Bulan 18 kasus, dan Puskesmas Liwa 12 kasus.
Selanjutnya, Puskesmas Sumberaya 6 kasus, Puskesmas Pagardewa 4 kasus, Puskesmas Sekincau 3 kasus, dan Puskesmas Kenali 1 kasus.
Dia menambahkan, kendati jumlah kasus DBD memasuki 2024 ini terjadi peningkatan, tetapi jumlahnya terus menurun dan tidak ada korban yang sampai meninggal.
Peningkatan kasus DBD di awal tahun ini penyebabnya perubahan iklim. Selain itu, banyak juga kasus DBD yang terjadi di luar daerah, karena mobilisasi masyarakat.
“Kasus DBD di Lambar ini, selain terjadi di lingkungan warga, banyak juga yang terjadi setelah melakukan perjalanan ke luar daerah,” kata dia.
Untuk mengantisipasinya, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian memberantas sarang nyamuk melalui kegiatan 3M+ yaitu menguras, menutup, mengubur setiap barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Kemudian menggunakan anti nyamuk.
“Melakukan kegiatan pencegahan itu secara berkelanjutan, mengingat saat ini cuaca tidak menentu. Yang memungkinkan nyamuk akan terus berkembang biak,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.