Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung telah mencatat sebanyak 201 kasus DBD hingga Desember 2023. Data tersebut mencakup kasus DBD yang terjadi sepanjang 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi dan pengendalian DBD.
“Kami terus meningkatkan sosialisasi dan promosi kesehatan, menyelenggarakan penyuluhan, serta melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M-Plus dan larvasidasi secara serentak dan selektif,” katanya, Rabu, 3 Januari 2023.
Selain itu, Dinkes Bandar Lampung juga aktif melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan fogging di daerah-daerah endemis DBD.
Menurutnya upaya ini dilakukan untuk mengendalikan vektor nyamuk penyebab DBD.
“Masyarakat pun didorong untuk berperan serta dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta PSN 3M Plus di sekitar rumah dan lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Desti menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan program di wilayah kerja Puskesmas dalam rangka pengendalian kejadian kasus DBD.
“Kami berupaya keras untuk mengurangi angka kasus DBD dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Terakhir, Desti mengatakan total kasus DBD 184 dengan angka insidensi (IR) sebesar 16,4 per 100.000 penduduk.
“Meskipun kasus DBD telah terjadi sepanjang tahun 2023, angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) tetap pada angka 0 persen,” ungkapnya.
Pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan upaya pengendalian dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi ancaman DBD.
“Semua pihak diharapkan bersatu dalam menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini,” pungkasnya.
Berikut adalah data kasus DBD di Kota Bandar Lampung:
– Januari: 25 kasus
– Februari: 23 kasus
– Maret: 13 kasus
– April: 12 kasus
– Mei: 27 kasus
– Juni: 22 kasus
– Juli: 26 kasus
– Agustus: 24 kasus
– September: 11 kasus
-Oktober: 9 kasus
-November: 7 kasus
– Desember: 2 kasus