Mesuji (Lampost.co): Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji melalui Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi atas wabah demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat. Hal itu sebagai upaya untuk mengatasi persebaran kasus demam berdarah di Mesuji yang terus bertambah.
“Jadi, penyelidikan epidemiologi dilakukan ketika ada kasus DBD di Mesuji. Setiap puskesmas yang ada kasus DBD di wilayahnya, wajib melakukan penyelidikan epidemiologi ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit, Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono di kantornya, Selasa (5/3).
Setelah melakukan langkah penyelidikan, kata dia, upaya lanjutan juga mesti dilakukan, seperti menerapkan 3 M dan mendaur ulang barang yang tidak terpakai dan berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Untuk fogging. Itu baru bisa kita lakukan jika wilayah tersebut terdapat banyak korban. Misalnya satu rumah terkena DBD semua. Begitupun dengan tetangganya. Barulah kita lakukan fogging,” lanjut dia.
Dia menerangkan hingga saat ini tercatat ada 69 kasus demam berdarah di Kabupaten Mesuji. Penyumbang kasus terbanyak adalah Desa Wiralaga, Kecamatan Mesuji yang wilayahnya berada di pinggiran sungai.
Suyono mengatakan kasus terbanyak berada pada Desa Wiralaga dengan 28 kasus. “Kemarin kami beri tahu jika kasus masih 36. Saat ini data terbaru, DBD Mesuji sudah ada 57 kasus sepanjang tahun 2024. Ini hasil rekapitulasi terbaru oleh jajaran kami,” jelas Suyono, Senin, 26 Februari 2024.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.