• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 02/09/2025 08:16
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Dokter: Pola Makan Anak Tidak Dianjurkan hanya Fokus pada Karbohidrat

Orang tua menganggap bahwa memberi anak dengan pola makan hanya fokus dengan karbohidrat.

Ricky MarlybyRicky Marly
17/07/25 - 06:20
in Kesehatan
A A
Dokter: Pola Makan Anak Tidak Dianjurkan hanya Fokus pada Karbohidrat

(dok. istockphoto.com)

Jakarta (Lampost.co) — Dokter Residen Gizi Klinik Universitas Indonesia (UI) dr. Nadhira Afifa, MPH, menyoroti masih banyaknya orang tua yang keliru terkait pola makan.

Orang tua menganggap bahwa memberi anak dengan pola makan hanya fokus dengan karbohidrat.

“Kalau lebih fokusnya ke karbohidrat, karena makanan utama kita nasi. Jadi itu persepsi yang salah juga di orang tua dan masyarakat,” kata dokter Nadhira Afifa usai acara kesehatan di Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025, melansir Antara.

Baca Juga:

Ini 7 Makanan Tinggi Serat yang Sebaiknya Ada di Rumah

 

Mengonsumsi pola makan seperti itu tidak dianjurkan karena tidak mengandung gizi seimbang. Ia mencontohkan kebiasaan makan yang terlalu fokus pada karbohidrat. Seperti mengonsumsi nasi dengan mie masih banyak yang menganggap termasuk sudah cukup bergizi.

“Kalau di daerah mindset-nya itu masih fokus ke karbohidrat aja, memang kita makanan utama nasi kan. Padahal tetap harus gizi seimbang selalu,” ujarnya.

Nadhira mengingatkan pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan. Panduan ini memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah kita terapkan di rumah.

Dalam membentuk kebiasaan makan sehat di rumah tidak harus kita mulai dari makanan mahal. Salah satu bahan pangan sederhana yang bisa menjadi sumber protein hewani adalah telur.

“Padahal sebenarnya sesulit-sulitnya itu bisa pakai telur aja. Telur kan itu satu butir Rp2.000 ya. Jadi paling enggak protein hewaninya bisa dari telur, itu tiga kali sehari juga enggak masalah,” jelasnya.

 

Peran Orang Tua

Dalam mendukung kebiasaan mengonsumsi pola makan bergizi seimbang pada anak-anak, perlu peran dari orang tua.

Menurutnya, perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus kita mulai dari kebiasaan seluruh keluarga.

“Dan juga orang tuanya jangan cuma nyuruh doang. Tapi orang tuanya juga berhabit yang gizi seimbang juga, sehingga anak itu bisa mengikuti. Jadi perilaku sehatnya itu diterapkan di satu keluarga, bukan di anak aja,” kata dia.

Dokter lulusan Master of Public Health dari Harvard University itu menyarankan kebiasaan pola hidup yang bisa kita terapkan dalam menjaga kesehatan anak-anak juga harus ada aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Misalnya jalan ke sekolah, bermain secara kelompok hingga olahraga.

Tak hanya itu, peran dari keluarga yang harmonis juga sangat memengaruhi mood hingga ke kesehatan anak. “Jadi pastikan relationship dengan orang tua dan anggota keluarga juga baik,” harapnya.

Source: Ricky Marly
Via: Antara
Tags: gizikarbohidratnasiorang tuapola makantelur
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Bisa Jadi Momen yang Menyenangkan, Ini 11 Tips Memandikan Anak Balita

Bisa Jadi Momen yang Menyenangkan, Ini 11 Tips Memandikan Anak Balita

byRicky Marlyand1 others
28/08/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Waktu mandi bisa menjadi salah satu momen yang menyenangkan bagi balita. Tetapi orang tua juga harus waspada...

Apakah Wasir Bisa Muncul Kembali Usai Operasi? Ini Penjelasan Dokter

Apakah Wasir Bisa Muncul Kembali Usai Operasi? Ini Penjelasan Dokter

byRicky Marlyand1 others
27/08/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Menjadi problema tersendiri buat pasien saat menjalani operasi wasir. Banyak pasien yang takut menjalani operasi karena stigma...

Direktur RSUD Abdul Moeloek, Imam Ghozali.Dok

RSUD Abdul Moeloek Tindak Tegas Oknum Dokter Diduga Minta Uang Ke Pasien BPJS

byNur
21/08/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)----Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Lampung akhirnya angkat bicara terkait dugaan adanya oknum dokter yang...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.