Metro (Lampost.co)—Dompet Dhuafa bersama AIMI Lampung dan kader posyandu menggulirkan Pos Gerakan Sadar Gizi (Pos Genzi) di Kelurahan Yosomulyo, Metro Pusat.
Program ini bertujuan untuk membantu menyelamatkan masa depan anak bangsa dengan pengentasan gizi buruk melalui edukasi dan perubahan perilaku makan.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar, mengatakan pemilihan lokasi berdasarkan koordinasi dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Metro.
“Pemilihan lokasi tentu kami berkoordinasi dengan Dinkes setempat yang merekomendasikan lokus-lokus yang ada di Kota Metro. Dengan demikian program ini benar-benar tepat sasaran dan berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, program Pos Genzi merupakan bentuk kepedulian Dompet Dhuafa kepada masyarakat. Terkait pentingnya kesadaran gizi dan pola hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan untuk membantu memulihkan berat badan anak.
Koordinator Program Genzi dari AIMI Lampung, Karin, menyebutkan setelah satu, hingga 2 bulan ke depan program ini berlangsung, terdapat beberapa penerima manfaat yang mengalami peningkatan berat badan. Ada pula yang mengalami penurunan karena sempat sakit.
“Alhamdulillah setelah monitoring kedua, terdapat beberapa yang mengalami peningkatan berat badan,” ujarnya.
Salah satu kader posyandu di Kelurahan Yosomulyo, Metro Pusat, Riyanti, mengaku pengalamannya dalam mendampingi dan memantau pelaksanaan program Pos Genzi selama 12 hari.
Pola Asuh Orang Tua
Rohwati mengaku merasa tertolong dengan adanya program Pos GENZI yang telah memberikan edukasi. Dengan demikian ada perubahan perilaku pola asuh orang tua dan pola makan anak.
“Terima kasih AIMI dan Dompet Dhuafa, kami para kader dan orang tua mendapatkan ilmu baru. Nantinya dapat kami bagikan dan praktekkan terus kedepannya,” terang Rohwati.
Melalui program ini terjadi perubahan perilaku yang terlihat pada orang tua dan juga anak.
Anak-anak sudah terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kini, para orang tua menjadi lebih kreatif untuk memberikan makanan kepada buah hatinya.
“Sekarang orang tua tidak lagi bingung untuk memberikan makanan kepada balita. Karena tidak lagi memisahkan makanan anak dan makanan sehari-hari. Anak memakan apa yang dimakan orang tua,” ucapnya.