Bandar Lampung (Lampost.co)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampungmencatat sebanyak 133 kasus DBD yang terjadi hingga 8 Mei 2024.
Plt. Kepala Dinkes Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri, menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi dan pengendalian DBD khususnya musim penghujan saat ini.
Desti juga menyebut empat kecamatan yang menjadi langganan DBD di Kota Tapis Berseri, yakni Tanjungkarang Pusat, Sukarame, Sukabumi, dan Rajabasa.
“Kami terus meningkatkan sosialisasi dan promosi kesehatan, menyelenggarakan penyuluhan. Selain itu juga melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M-Plus dan larvasidasi secara serentak dan selektif,” katanya, Rabu, 8 Mei 2024.
Selain itu, pihaknya juga aktif melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan fogging di daerah-daerah endemis DBD. Hal itu pihaknya lakukan untuk mengendalikan vektor nyamuk penyebab demam berdarah.
“Masyarakat pun kami dorong untuk berperan serta dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta PSN 3M Plus di sekitar rumah dan lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.
Desti menyebut pentingnya kerja sama lintas sektor dan program di wilayah kerja Puskesmas dalam rangka pengendalian kejadian kasus demam berdarah.
“Kami berupaya keras untuk mengurangi angka kasus DBD dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan upaya pengendalian dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi ancaman demam berdarah.
“Semua pihak harapannya dapat bersatu dalam menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini,” terangnya.
Terakhir, Desti mengatakan total kasus DBD 62 dengan angka insidensi (IR) sebesar 5,4 per 100.000 penduduk.
“Meskipun kasus DBD telah terjadi sepanjang tahun 2023, angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) tetap pada angka 0 persen,” pungkasnya.
Berikut adalah data kasus demam berdarah di Kota Bandar Lampung hingga 8 Mei 2024 berdasarkan data Dinas Kesehatan Bandar Lampung, Januari 13 kasus, Februari 24 kasus, Maret 25 kasus, April 41 kasus dan
Mei 13 kasus.