Jakarta (Lampost.co) — Ada mungkin dari kita yang bertanya, apakah seorang ibu dengan kondisi hamil bisa naik pesawat?
Namun ternyata seorang ibu hamil tetap bisa ikut terbang menggunakan pesawat komersial. Tetapi dengan syarat khusus.
Pihak maskapai penerbangan biasanya menerapkan aturan tertentu untuk penumpang seorang ibu hamil. Hal ini agar ibu dan juga janin selamat ketika sedang melakukan penerbangan.
Baca Juga:
Ini 6 Barang yang Bisa Dibawa Saat Keluar dari Pesawat
Pada waktu kapan ibu hamil aman untuk naik pesawat? Biasanya, nyaris semua maskapai memberlakukan syarat, yakni ibu hamil dengan usia kandungan di atas 35 minggu tidak boleh menjalani penerbangan. Trimester kedua mungkin merupakan waktu terbaik untuk terbang.
Mengapa trimester kedua menjadi waktu terbaik? Hal ini karena seorang ibu mungkin sudah bisa mengatasi morning sickness. Namun sebaiknya memang berkonsultasi kepada dokter kandungan terlebih dahulu.
Setelah usia kehamilan 28 minggu, ibu hamil mungkin akan lebih sulit bergerak atau kurang nyaman duduk dalam waktu yang lama. Pada masa kehamilan ini, pihak maskapai biasanya meminta surat keterangan izin terbang dari dokter kandungan.
Ibu hamil juga agar tidak naik pesawat jika mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, ketuban pecah dini, atau persalinan prematur. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan sebelum melakukan perjalanan dengan pesawat sangat penting.
Tips aman untuk ibu hamil saat naik pesawat
Melansir dari WebMD, hal pertama yang wajib ibu hamil lakukan sebelum bepergian dengan pesawat adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Hal ini sebaiknya tetap dilakukan meski ibu hamil menjalani kehamilan normal.
Ibu hamil juga agar memeriksakan diri terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Sebaiknya juga meminta surat izin dari dokter, jaga-jaga jika pihak maskapai penerbangan membutuhkannya.
Selain itu, ibu hamil juga perlu melakukan beberapa hal, antara lain:
– Konsumsi banyak cairan agar tubuh tidak dehidrasi
– Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
– Gunakan sepatu yang datar
– Pilih tempat duduk yang bisa memberikan banyak ruang untuk bergerak, seperti kursi di sebelah lorong
– Gunakan dan kencangkan sabuk pengaman di bawah perut
– Jangan terlalu lama duduk. Sebisa mungkin berjalan-jalanlah sebentar di lorong agar sirkulasi darah menjadi lancar. Jika hal itu tidak memungkinkan, regangkan pergelangan kaki selama berada di tempat duduk.