Jakarta (Lampost.co) — Saat Hari Raya Iduladha biasanya masyarakat akan “banjir” daging kurban. Sehingga tidak heran masakan serba daging akan banyak tersedia di rumah-rumah kita.
Bahkan ada yang sampai berlebih, sehingga harus disimpan agar daging kurban tidak rusak. Namun masih banyak yang bingung dan salah saat menyimpan daging kurban tersebut.
Agar daging yang kita simpan bisa tahan lama, tentu perlu beberapa cara dalam penyimpanannya. Namun kebanyakan orang mungkin akan menyimpan daging kurban dalam freezer.
Baca Juga:
Saat Mendapat Daging Kurban, Ini 5 Bagian Sapi yang Sebaiknya Tidak Dimakan
Namun bila kamu salah menyimpannya, kualitas daging akan menurun. Untuk itu agar daging tidak rusak, berikut beberapa cara menyimpan daging kurban yang benar dari berbagai sumber. Lengkap dengan apa saja yang harus kamu lakukan sebelum daging disimpan.
1. Simpan di freezer
Bagi kebanyakan ibu rumah tangga akan menggunakan freezer dalam kulkas untuk menyimpan daging kurban. Namun sebelum menyimpannya, pastikan suhu di freezer berada di minus 18 derajat Celsius. Pasalnya, pada suhu ini, bakteri tidak akan bereaksi sehingga daging akan awet secara alami.
Bila ingin memasak daging, pindahkan dulu daging dari freezer ke rak khusus daging untuk kita cairkan. Cara ini agar daging dapat mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya. Jika kita cairkan di luar ruangan, daging akan bereaksi dengan bakteri di dalam udara sehingga bisa menurunkan kualitas daging.
2. Simpan di suhu ruang
Bila kamu memutuskan untuk menyimpan daging kurban di suhu ruang, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Pertama, keringkan dengan cara mengiris tipis menjadi beberapa bagian dan oleskan larutan air garam.
Lalu, letakkan daging di bawah sinar matahari dan jemur hingga kering. Cara ini bisa membuat daging awet hingga satu bulan.
Selain mengeringkan daging, kamu juga bisa menyimpan daging kurban dengan teknik penggaraman. Cukup taburi garam di setiap sisi daging lalu simpan daging ke dalam wadah. Mineral yang terkandung dalam garam akan membuat daging lebih awet hingga berminggu-minggu.
Untuk daging yang berlemak, kamu bisa menggunakan teknik pengasapan. Pertama, lumuri daging dengan garam. Lalu, asapi daging hingga daging mengering. Selanjutnya, simpan daging yang sudah diasapi di tempat dingin dan kering. Cara ini bisa membuat daging bertahan hingga enam bulan.
3. Simpan di wadah kedap udara
Menyimpan dengan cara ini agar paparan udara dalam kulkas tidak memicu berkembangnya bakteri di permukaan daging. Selain wadah kedap udara, bisa juga membalut daging dengan bungkus plastik atau cling wrap. Agar lebih aman, kamu bisa menambahkan lapisan kantong plastik gelap untuk meminimalisir paparan cahaya.
Harus jadi perhatian
Biasanya, saat kamu mendapat daging, secara otomatis kita akan langsung mencuci daging hingga bersih. Namun, hal itu justru akan mengeluarkan bau tidak sedap.
Karena air akan menyerap ke dalam serat-serat dan merusak daging sehingga kualitasnya turun. Gunakan tisu dapur untuk membersihkan bila ada kotoran pada daging. Pastikan juga tangan tetap kering atau gunakan sarung tangan saat memegang daging.
Hal lain yang patut jadi perhatian, sebelum kita masukkan ke dalam wadah penyimpanan, potong-potong daging terlebih dulu menjadi beberapa bagian. Hal ini untuk mempermudah proses pencairan daging dan mempersingkat waktu memasak.
Satu lagi yang tak kalah penting, bumbui atau marinasi daging sebelum kita masukkan ke dalam kulkas. Hal ini baik untuk membuat daging tahan lama. Bumbu yang bisa kita gunakan antara lain, kunyit, garam, dan bawang.
Kandungan yang ada di dalam bumbu tersebut berguna sebagai antibakteri alami untuk membunuh bakteri pada daging. Ingat gunakan bumbu marinasi secukupnya. Pasalnya, bila terlalu banyak bisa merusak rasa pada daging.