Jakarta (Lampost.co) — Gigi dan gusi kita lebih dari sekadar organ tubuh yang fungsinya untuk mengunyah makanan. Namun keduanya bisa mengungkapkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita.
Perubahan seperti erosi email, warna gusi, gigi goyang, atau bahkan pola gertakan dapat bertindak sebagai sinyal peringatan halus.
Dalam beberapa kasus, tanda-tanda pada gigi merupakan petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang lebih serius yang memerlukan penanganan medis.
Baca Juga:
Nyeri Gigi Jangan Dibiarkan, Dampaknya Bisa Menurunkan Kualitas Hidup
Berikut beberapa hal mengejutkan yang mungkin diungkapkan oleh gigi dan gusi tentang kesehatanmu.
1. Gusi menipis – gangguan makan
Menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal BMC Oral Health, orang yang melakukan muntah yang diinduksi sendiri menunjukkan erosi email yang jauh lebih tinggi. Terutama pada permukaan bagian dalam gigi, akibat paparan asam lambung yang berulang. Seiring dengan pengikisan email, gigi menjadi tipis, lemah, sensitif, dan lebih rentan terkelupas.
2. Gusi pucat – anemia
Gusi yang sehat seharusnya terlihat merah muda dan kencang. Jika gusi tampak sangat pucat, keputihan, atau hampir transparan, menurut Tomes of India, dapat mengindikasikan kekurangan sel darah merah yang sehat, suatu kondisi yang kita kenal sebagai anemia.
Ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen, seseorang dapat mengalami kelelahan, pusing, dan sesak napas.
Anemia yang disebabkan oleh defisiensi seperti zat besi, vitamin B12, atau folat seringkali menunjukkan tanda-tanda oral yang samar sebelum gejala lain terlihat.
3. Peradangan gusi berkepanjangan – ginjal
Orang dengan fungsi ginjal yang menurun sering mengalami mulut kering, perubahan indra perasa, dan peningkatan peradangan. Lingkungan yang meradang ini mendorong pertumbuhan bakteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit gusi.
Peradangan gusi dapat menyebabkan perdarahan, pembengkakan, dan akhirnya kehilangan gigi jika tidak kita obati. Studi menunjukkan adanya hubungan dua arah, penyakit gusi dapat memperburuk kesehatan ginjal dengan memungkinkan bakteri memasuki aliran darah.
4. Erosi email gigi – refluks asam
Refluks asam kronis menyebabkan asam lambung bersentuhan dengan mulut, terutama saat malam hari. Paparan yang sering dapat melarutkan lapisan email pelindung, terutama pada permukaan belakang gigi.
Seiring waktu, gigi dapat menjadi sensitif terhadap makanan panas atau dingin, berubah warna, atau muncul lubang dan lekukan kecil. Erosi yang parah dapat mengubah gigitan dan membuat gigi lebih rentan retak.
5. Mengabaikan kebersihan mulut – penurunan kognitif
Penurunan kebersihan mulut yang konsisten, terutama pada individu yang sebelumnya menjaga perawatan gigi dengan baik, dapat menjadi tanda awal penurunan kognitif atau daya ingat.
Melupakan rutinitas menyikat gigi, melewatkan pemeriksaan gigi, atau membiarkan sisa makanan menumpuk dapat menandakan kesulitan dalam perawatan diri sehari-hari.
Menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience, orang dewasa dengan kehilangan gigi yang lebih banyak memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif dan demensia. Menunjukkan bahwa kesehatan mulut dan kesehatan otak saling berkaitan erat.








