Jakarta (Lampost.co)–Banyak orang memilih diet tinggi protein saat berusaha menurunkan berat badan. Namun, setelah menjalani berbagai metode diet, angka timbangan tetap tidak berubah.
Bisa jadi, ada beberapa kesalahan mendasar yang kamu lakukan tanpa sadar.
Protein memang nutrisi penting dalam proses penurunan berat badan. Zat ini membantu membentuk otot, memberi rasa kenyang lebih lama, dan mendongkrak metabolisme tubuh.
Meskipun protein memainkan peran krusial dalam pola makan sehat, ia bukanlah jawaban tunggal untuk menurunkan berat badan. Proses menurunkan berat badan bersifat kompleks, terpengaruh oleh banyak faktor seperti kualitas tidur, tingkat stres, hingga kecukupan cairan tubuh.
Menurut Dr. Pratayksha Bhardwaj, seorang pakar gizi dan manajemen berat badan dari Healthshots, ada sejumlah penyebab mengapa berat badan tetap stagnan. Meski sudah mengonsumsi banyak protein.
Berikut 5 kesalahan umum yang bisa menjadi penyebabnya:
- Mengabaikan Asupan Mikronutrien Lain
Jika terlalu fokus pada protein, kamu bisa jadi melupakan nutrisi penting lain seperti lemak sehat dan karbohidrat kompleks. Padahal, tubuh memerlukan keseimbangan antara makronutrien agar tetap bertenaga dan metabolisme berjalan optimal. Mengeliminasi karbohidrat sepenuhnya justru bisa membuat tubuh lemas dan metabolisme melambat, yang berujung pada penambahan berat badan.
- Kekurangan Serat dalam Menu Harian
Serat sangat penting untuk sistem pencernaan, menjaga rasa kenyang, dan menstabilkan kadar gula darah. Jika makanan tinggi protein yang dikonsumsi minim serat, kamu akan lebih mudah lapar dan cenderung makan berlebih. Maka, jangan lupakan asupan serat dari biji-bijian utuh, buah, sayur, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari pola makan seimbang.
- Asupan Protein yang Berlebihan
Ternyata, konsumsi protein yang berlebihan pun bisa menjadi bumerang. Seperti makronutrien lainnya, kelebihan protein juga bisa disimpan tubuh sebagai lemak. Penelitian yang dimuat di Clinical Nutrition menunjukkan bahwa mengganti karbohidrat dengan protein tanpa mengurangi lemak justru berhubungan dengan peningkatan berat badan dalam jangka panjang.
- Pola Tidur yang Buruk
Tidur memiliki peranan besar dalam mengatur berat badan. Kurang tidur atau tidur berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan metabolisme. Studi menyatakan bahwa durasi tidur yang tidak ideal berkaitan erat dengan peningkatan risiko obesitas. Idealnya, tidurlah 7–9 jam setiap malam agar tubuh bisa berfungsi optimal.
- Kurang Minum Air Putih
Kekurangan cairan juga bisa menjadi penghambat dalam proses penurunan berat badan. Studi dari Frontiers in Nutrition mengungkap bahwa hidrasi yang cukup membantu meningkatkan metabolisme dan menekan asupan kalori. Sebauknya minum minimal 8 gelas air putih per hari, dan jika kamu sering beraktivitas fisik atau tinggal di lingkungan panas.
Keseimbangan Nutrisi
Menurunkan berat badan tak cukup hanya mengandalkan protein. Tubuh memerlukan keseimbangan nutrisi, pola hidup sehat, dan kebiasaan yang konsisten. Jika kamu merasa sudah “makan sehat” tapi berat badan tetap tak turun, coba cek ulang lima poin di atas. Bisa jadi, salah satunya masih kamu abaikan.