Jakarta (Lampost.co) — Usus memiliki peran penting dalam tubuh seperti untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan bahkan kesehatan mental.
Selain itu, usus yang sehat mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan kualitas tidur.
Sebaliknya, kesehatan usus yang terganggu dapat menyebabkan berbagai masalah. Mulai dari gangguan pencernaan hingga masalah kulit dan bahkan gangguan autoimun.
Baca Juga:
Ini 7 Tanda Usus Tidak Sehat dan Cara Efektif Menjaganya
Minuman tertentu dapat memengaruhi kesehatan usus. Beberapa minuman dapat merusak mikrobioma usus, sementara yang lain dapat bermanfaat. Pilihan minuman yang tepat dapat mendukung kesehatan usus. Sedangkan pilihan yang salah dapat menyebabkan masalah.
1. Alkohol
Minum alkohol seperti, bir, koktail, atau segelas anggur bisa memengaruhi mikrobiota yang menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dengan pertumbuhan bakteri jahat. Menurut Joan Salge Blake, seorang profesor nutrisi di Universitas Boston, ketidakseimbangan ini menyebabkan peradangan.
“Penyalahgunaan alkohol kronis juga dapat merusak sel-sel yang melapisi usus, yang memungkinkan bakteri dan racun yang dihasilkan bocor ke aliran darah,” kata Salge.
2. Teh Manis
Menurut Toby Amidor, MS, RD, CDN, FAND, ahli gizi, salah satu minuman terburuk bagi kesehatan usus adalah minuman yang tinggi gula tambahan, seperti limun dan teh manis.
“Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa pola makan tinggi gula dapat memicu peradangan dan mengubah keseimbangan antara bakteri baik dan jahat di usus, yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan,” kata Toby.
Jika kamu ingin minuman manis dan segar, pilihlah jus buah 100% tanpa tambahan gula.
3. Minuman Energi
Jika kamu sering mengandalkan minuman energi untuk mengatasi rasa lelah, sebaiknya pikirkan ulang. Menurut Lauren Harris-Pincus, MS, RDN, pendiri NutritionStarringYOU.com, minuman energi yang tinggi kafein dapat menyebabkan gastritis, peradangan, meningkatkan pergerakan usus, bahkan diare.
Kafein berlebih dapat merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam yang bisa memperburuk gejala refluks asam. Selain itu, kafein bisa menyebabkan gelisah dan kecemasan, yang memperparah gejala pada penderita sindrom iritasi usus besar (IBS).
4. Kafein
Minuman berkafein seperti kopi adalah stimulan yang meningkatkan motilitas usus yang berarti dapat mempercepat saluran pencernaan. Efek stimulan ini dapat memicu diare yang akhirnya menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, kafein bersifat diuretik ringan dapat menyebabkan lebih sering buang air kecil. Kafein juga dapat meningkatkan kecemasan dan stres maupun lebih sulit tidur. Serta memperburuk gejala pada orang yang memiliki sindrom IBS atau penyakit radang usus (IBD).
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsumsi kafein maksimal 400 miligram setiap hari atau sekitar 3 cangkir. Namun pengaruh kafein untuk tiap orang berbeda-beda. Minum kopi dalam jumlah sedang dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Namun apabila minum terlalu banyak dapat menyebabkan masalah usus.
5. Minuman Berpemanis Buatan
Seseorang biasanya meminum minuman nol kalori yang menggunakan pemanis buatan, seperti aspartam dan sukralosa saat sedang diet. Namun bahan-bahan tersebut berpotensi menimbulkan gejala gastrointestinal yang tidak nyaman seperti perut kembung, kembung, dan diare bagi sebagian orang.