Jakarta (Lampost.co) — Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan dan WHO, kasus gangguan mental semakin meningkat, terutama di kalangan remaja. Sehingga kesehatan mental kini menjadi perhatian serius di tengah tantangan hidup modern yang kian berat.
Berdasarkan survei Kesehatan Jiwa Remaja Nasional (I-NAMHS) pada periode 2022 lalu, sebanyak 17 juta remaja di Indonesia rentan usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental.
Dalam survei tersebut terdapat enam gangguan mental yang mereka ukur, yaitu fobia sosial, gangguan kecemasan umum, gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD).
Baca Juga:
Darurat Kesehatan Mental Remaja Harus Menjadi Kepedulian Semua Pihak
Gangguan cemas (gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) menjadi gangguan mental yang paling banyak remaja derita, yakni sebesar 3,7%.
Kemudian gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0,5%.
Berikut tujuh tips yang efektif dan mudah untuk menjaga kesehatan mental anak muda:
1. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik seperti olahraga telah terbukti menjadi cara ampuh menangkal stres, kecemasan, dan depresi. Anda tidak perlu selalu berolahraga berat, cukup mulai dengan langkah-langkah kecil seperti berjalan kaki di luar ruangan.
Selain menyehatkan tubuh, paparan sinar matahari saat beraktivitas di luar juga membantu tubuh memproduksi vitamin D yang dapat meningkatkan serotonin di otak, mengurangi gejala depresi.
2. Penuhi Kebutuhan Tidur
Kurang tidur bisa mempengaruhi suasana hati secara signifikan. Usahakan memenuhi kebutuhan tidur 8-9 jam pada malam hari dan hindari penggunaan gadget sebelum tidur. Terpenuhinya kebutuhan tidur yang berkualitas membantu otak berfungsi lebih optimal, serta meminimalisir risiko kecemasan dan depresi.
3. Terbukalah pada Orang Lain
Interaksi sosial sangat penting bagi kesehatan mental. Buka diri pada orang yang Anda percayai. Dengan berbagi cerita dan mendapat dukungan dari orang terdekat, remaja dapat mengembangkan pemikiran yang lebih positif serta mengenali diri lebih baik.
4. Kelola Emosi dengan Baik
Remaja sering mengalami perubahan emosi yang drastis akibat tekanan sosial, akademis, atau keluarga. Melatih keterampilan pengelolaan emosi adalah kunci.
Remaja juga perlu tahu cara mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat, misalnya melalui seni, olahraga, atau kegiatan positif lainnya.
5. Lakukan Aktivitas yang Membuat Bahagia
Melakukan hobi atau aktivitas yang kita sukai dapat meningkatkan suasana hati. Selain itu, aktivitas kreatif seperti seni, musik, atau memasak dapat membantu otak memproduksi hormon kebahagiaan yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan mental.
6. Biasakan Berpikir Positif
Positive thingking atau berpikir positif sebagai kebiasaan sangat membantu dalam menangkal stres dan kecemasan. Caranya dengan menanamkan rasa syukur, menerima kekurangan diri, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri saat menghadapi kegagalan.
7. Libatkan Diri dalam Kegiatan Sosial
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti komunitas atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bisa membangun kepercayaan diri. Hal ini juga membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial yang baik.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, semoga para remaja dapat menjaga keseimbangan mentalnya. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini dapat berdampak besar bagi kesehatan mental jangka panjang.