Jakarta (Lampost.co) — Seorang anak biasanya sulit untuk berhenti mengonsumsi makanan manis.
Namun sebagai orang tua, kita perlu memastikan bahwa mereka mengonsumsinya tidak melebihi batas harian.
Dampak tak mengontrol makanan manis ini akan memengaruhi kesehatan tubuh anak. Mulai dari kerusakan pada gigi, hingga masalah berat badan bertambah dan berujung obesitas. Padahal, obesitas di Indonesia sudah menjadi kewaspadaan pemerintah.
Baca Juga:
Kurangi Kolesterol Berlebih dengan Menghindari Makanan Manis
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), satu dari tiga masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.
Mengapa konsumsi manis berlebihan berbahaya bagi anak?
Gula memang membantu untuk menambah energi yang berguna dalam menjalankan aktivitas. Namun berlebihan sebenarnya juga tidak boleh, khususnya pada anak-anak.
Ketika anak terbiasa mengonsumsi makanan manis akan timbul beberapa dampak. Hal tersebut seperti penambahan berat badan, masalah gigi, lonjakan gula darah, hingga meningkatnya risiko penyakit kronis.
Tips untuk mengurangi konsumsi manis bagi anak
Orang tua bisa melakukan yang terbaik dengan melakukan tips-tips mengurangi konsumsi manis. Melansir dalam Healthshots, adapun caranya, yakni:
1. Sediakan makanan seimbang
Protein dan serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan membuat anak merasa kenyang lebih lama. Tentunya hal ini dapat mengurangi kemungkinan keinginan untuk mengonsumsi gula.
Untuk mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula pada anak, pastikan setiap makanan mengandung protein (ayam, ikan, atau tahu) dan serat (sayuran, biji-bijian utuh seperti beras merah atau gandum) yang seimbang.
2. Kenali makanan manis alami
Tawarkan buah-buahan seperti apel, beri, mangga, atau anggur sebagai camilan alih-alih makanan manis. Hal ini untuk mengurangi keinginan mengonsumsi gula pada anak serta mengenali makanan manis alami.
3. Hindari minuman berperisa manis
Minuman seperti soda, jus manis, dan minuman berenergi merupakan salah satu penyumbang terbesar asupan gula tambahan. Minuman ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sehingga meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula.
Untuk mengurangi keinginan mengonsumsi gula pada anak, anjurkan anak untuk mengonsumsi air putih, susu tanpa gula, dan smoothie tanpa gula. Lakukanlah secara perlahan untuk melepas ketergantungan terhadap minuman manis.
4. Batasi camilan olahan
Banyak camilan olahan seperti kue, permen, dan keripik yang mengandung gula tersembunyi dan kurang bergizi. Makanan ini dapat memicu siklus keinginan mengonsumsi gula.
Ganti camilan olahan dengan makanan utuh seperti kacang-kacangan, biji-bijian, yogurt, atau energy bar buatan sendiri yang terbuat dari gandum dan buah. Ini akan membantu anak tidak bergantung terhadap camilan olahan.
5. Selalu baca label makanan
Banyak makanan kemasan mengandung gula tambahan meskipun kelihatannya sehat. Memperhatikan bahan-bahannya dapat membantu mengurangi konsumsi gula tersembunyi.
6. Tetapkan jadwal makan
Pastikan Si Kecil makan pada waktu yang konsisten sepanjang hari, termasuk sarapan, makan siang, camilan, dan makan malam. Ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi keinginan untuk makan karena rasa lapar.
7. Selalu perlihatkan pola makan sehat
Anak-anak sering meniru perilaku orang tua atau anggota keluarga lainnya. Menunjukkan pilihan makan yang sehat memberikan contoh yang positif dan membantu mereka memahami pentingnya makan yang seimbang.