Jakarta (Lampost.co) – Sereal anak-anak sering jadi pilihan sarapan praktis sebelum sekolah. Namun, pertanyaan tentang kandungan gizinya makin mengemuka.
Penelitian terbaru justru menemukan tren memburuk pada kualitas gizi sereal untuk anak-anak.
Anggapan sehat terhadap sereal instan ternyata harus berhadapan dengan fakta. Kandungan kadar gula, lemak, dan natrium yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Di sisi lain, kandungan serat dan protein justru mengalami penurunan. Hal ini memicu kekhawatiran para ahli gizi dan orang tua di seluruh dunia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat bahwa konsumsi sereal oleh sekitar 27% anak usia 2–19 tahun setiap hari. Sayangnya, sebagian besar mengandung gula lebih dari 21,2 gram per 100 gram sereal. Angka yang termasuk tinggi dan berisiko bagi kesehatan.
Sebuah studi di JAMA Network Open pada Mei 2025 menganalisis 1.200 produk sereal anak-anak antara 2010–2023. Peneliti menemukan bahwa:
1. Kandungan bahan tidak sehat meningkat
• Lemak naik 33,6 persen
• Natrium naik 32,1 persen
• Gula tambahan naik 10,9 persen
Kondisi ini mengkhawatirkan karena ketiga zat tersebut berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kronis.
2. Nutrisi penting justru menurun
• Rata-rata protein turun dari 1,97 gram ke 1,69 gram per sajian
• Serat makanan menurun dari 3,82 gram ke 2,94 gram per sajian sejak 2021
Menurut Josiemer Mattei, PhD, MPH, ahli gizi dari Harvard University, kondisi ini menambah kekhawatiran tentang rendahnya kualitas gizi sereal anak-anak, terutama terkait kandungan gulanya yang tinggi sejak awal.
Dampak Kandungan Gula dan Natrium yang Berlebihan
Konsumsi sereal anak-anak dengan kandungan gula dan natrium berlebihan meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, di antaranya:
• Obesitas pada anak
• Kerusakan gigi
• Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
• Penyakit jantung dan diabetes tipe 2
• Penyakit hati berlemak
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Amerika, tetapi juga di Indonesia. Banyak anak-anak mengonsumsi gula melebihi batas harian yang direkomendasikan oleh WHO dan ahli gizi.
Orang tua perlu lebih selektif dalam memilih sereal anak-anak. Perhatikan label nutrisi, pilih produk dengan rendah gula, natrium, dan lemak, serta kaya serat dan protein. Meskipun praktis, sereal sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya pilihan sarapan anak.