Jakarta (Lampost.co) — Fear of missing out atau FOMO merupakan perasaan cemas karena merasa ketinggalan hal-hal seru yang dialami orang lain.
Selain itu, hal tersebut semakin sering muncul pada anak-anak di tengah pengaruh media sosial serta interaksi teman sebaya.
Sebagai orang tua, mengenali tanda-tanda awal FOMO sangat penting karena bisa mencegah perasaan itu berkembang menjadi masalah emosional yang lebih besar. Masalah emosional ini seperti rendah diri atau stres yang berlebih.
Baca Juga:
Cara Merawat Kesehatan Anak dengan Down Syndrome: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Dengan memahami gejala-gejala awal ini, orang tua bisa lebih cepat untuk memberikan dukungan, seperti berbicara terbuka atau membatasi waktu layar.
Sehingga anak bisa belajar menikmati hidupnya sendiri tanpa terus membandingkannya dengan orang lain.
Mengutip dari Parents, berikut adalah delapan tanda-tanda umum FOMO pada anak yang perlu orang tua perhatikan.
1. Rasa urgensi soal barang atau kegiatan teman
“Pada anak-anak, FOMO muncul sebagai rasa urgensi, tekanan, dan ketidaknyamanan terkait barang atau aktivitas teman sebayanya,” kata Irin Rubin, ahli parenting dan penulis buku The MamaZen Parenting Method serta pendiri aplikasi MamaZen.
Anak sering terobsesi dengan mainan baru atau pesta teman, merasa gelisah dan meminta ikut serta berulang kali.
2. Kekecewaan yang picu emosi buruk
Obsesi ini membuat anak kecewa dalam, merasa tersisih, sedih, atau marah karena takut ditinggal teman. Contohnya, setelah dengar cerita liburan teman, anak bisa menangis atau menarik diri, anggap setiap kesempatan hilang sebagai rugi besar.
3. Keluhan langsung atau tersirat soal ketinggalan
“Terkadang anak-anak akan mengatakannya secara langsung ‘Semua orang melakukannya tetapi aku tidak!’ tetapi lebih sering. Hal itu muncul dalam cara yang lebih tenang,” kata Kanchi Wijesekera, PhD, psikolog klinis dan pendiri serta direktur klinis Milika Center for Therapy & Resilience.
Anak mungkin protes terbuka saat melihat postingan teman, atau diam-diam iri dan hindari obrolan sosial.
4. Sering cek update teman di chat atau medsos
Anak dengan FOMO suka buka aplikasi pesan atau Instagram berulang untuk melihat kegiatan teman. Ini membuat hilang fokus belajar atau main, tambah cemas karena bandingkan hidupnya dengan cuplikan bagus orang lain.
5. Gelisah atau pemarah pasca online
Habis main medsos atau game, anak tampak moody atau gelisah gara-gara lihat teman seolah lebih seru. Misalnya, setelah scroll feed, tiba-tiba kesal karena iri foto pesta, membuat suasana rumah tegang.
6. Susah nikmati saat ini
Anak sulit fokus pada kegiatan sekarang, seperti main di taman, karena pikiran ke acara teman lain. Ini membuat anak absen emosional, kurangi senang dari hal sederhana harian.
7. Susah tidur gara-gara pikir sosial
FOMO sering ganggu malam, anak susah tidur karena ulang-ulang undangan hilang atau tren tak ikut. Hasilnya, capek pagi, konsentrasi sekolah turun, dan siklus negatif tambah parah.
8. Over fokus popularitas atau undangan
Anak prioritaskan like postingan atau undangan pesta ketimbang pertemanan asli. Kalau tak diundang, merasa tak berharga, tunjukkan FOMO sudah rusak harga diri.