Bandar Lampung (lampost.co)–Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan, termasuk menurunkan risiko kanker. Studi terbaru menunjukkan bahwa rutin berjalan kaki selama minimal 30 menit sehari dapat menurunkan risiko 13 jenis kanker berbeda.
Menurut penelitian JAMA Oncology, orang yang aktif secara fisik dengan jalan kaki atau aktivitas sejenis memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar, payudara, paru-paru, endometrium, ginjal, dan lainnya. Jalan kaki membantu mengatur hormon, memperbaiki sistem imun, dan mengurangi peradangan. Faktor penting dalam pencegahan kanker.
Jalan kaki juga mudah dan tidak memerlukan alat khusus, sehingga cocok untuk semua usia. Cukup konsisten melakukannya setiap hari dapat membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperbaiki fungsi organ tubuh.
Selain kanker, jalan kaki rutin juga menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan memperbaiki kesehatan mental. Mulailah dengan langkah kecil, misalnya berjalan kaki ke kantor, naik turun tangga, atau berjalan santai di taman.
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan kadar hormon estrogen dan insulin dalam tubuh. Kadar hormon yang tinggi seringkali berkaitan dengan risiko kanker payudara dan usus besar. Dengan berjalan kaki, tubuh bisa mengatur hormon tersebut sehingga menekan pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, jalan kaki meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk ke sistem kekebalan. Sistem imun yang kuat akan lebih efektif mengenali dan menghancurkan sel kanker sebelum berkembang menjadi tumor ganas.
Peradangan Kronis
Rutin berjalan kaki juga membantu mengurangi peradangan kronis. Peradangan yang berlangsung lama dapat merusak DNA dan memicu mutasi yang menjadi pemicu kanker. Dengan mengurangi inflamasi, jalan kaki membantu menjaga integritas genetik tubuh.
Tidak kalah penting, jalan kaki menurunkan stres dan memperbaiki kualitas tidur. Stres kronis dan kurang tidur juga melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker.