Bandar Lampung (lampost.co)–Kanker prostat merupakan jenis kanker paling umum yang menyerang pria di negara maju, seperti Amerika Serikat. Sekitar satu dari delapan pria akan didiagnosis mengidap kanker prostat sepanjang hidupnya.
Menurut ahli bedah urologi dari Memorial Hermann Medical Group di Texas, Douglas Dow, MD, keberhasilan pengobatan kanker prostat sangat bergantung pada deteksi dini. Deteksi ini biasanya melalui kombinasi tes darah antigen spesifik prostat (PSA) dan pemeriksaan fisik rektal.
Kanker prostat kebanyakan kasus terdeteksi pada tahap awal, ada sekitar 5-7 persen pria yang saat terdiagnosis sudah mengalami kanker metastasis atau penyebaran ke bagian tubuh lain. Stadium kanker ini bervariasi mulai dari stadium 1, di mana tumor masih sangat kecil dan sulit terdeteksi. Hingga stadium 4 dengan penyebaran tumor di luar kelenjar prostat.
Ketika kanker telah menyebar ke tulang, kondisi tersebut masuk dalam stadium 4 yang merupakan tahap paling akhir dan secara umum tidak dapat sembuh. Demikian ujar profesor urologi dari University of Michigan, Tudor Borza.
Kanker prostat biasanya penyakit yang sensitif terhadap hormon, artinya pertumbuhan kanker dapat terkendali dengan menurunkan kadar testosteron dalam tubuh. Namun, pada suatu titik, kanker dapat terus berkembang meski kadar testosteron sudah sangat rendah.
Joe Biden
Kanker prostat juga menyerang mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Ia terdiagnosis mengidap kanker prostat dengan skor Gleason 9 dan telah menyebar ke tulang. Para spesialis kanker yang tidak terlibat dalam pengobatannya menilai bahwa kanker prostat stadium lanjut dengan metastasis tulang seperti ini belum dapat tersembuhkan.
Meskipun begitu, pengobatan kanker prostat pada tahap ini bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan tumor, sehingga pasien bisa memperoleh waktu hidup yang lebih panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.