• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 10/10/2025 00:21
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Konsumsi Minuman Manis Dapat Tingkatkan Risiko Obesitas

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis mengandung gula.

Ricky MarlyAntaranewsbyRicky MarlyandAntaranews
11/08/24 - 15:58
in Kesehatan
A A
Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berhenti Mengonsumsi Gula

(dok. pixabay.com)

Jakarta (Lampost.co) — Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Dr dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK mengingatkan bahaya obesitas akibat konsumsi minuman manis setiap hari secara terus-menerus.

“Konsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori. Sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik,” kata Luciana kepada Antara di Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024.

Berdasarkan informasi di media sosial, banyak anak-anak atau usia remaja menderita penyakit gagal ginjal dan mengharuskan untuk cuci darah. Hal ini lantaran mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) secara berlebihan.

Baca Juga:

Segini, Batas Konsumsi Gula Harian Sesuai Rekomendasi WHO

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis mengandung gula. Hal ini karena bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit.

Selain itu, adanya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman terkait kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan.

Luciana pun mengatakan konsumsi minuman berpemanis, baik dalam kemasan atau tidak, sama-sama memiliki risiko obesitas dan penyakit metabolik. Seperti diabetes melitus, kolesterol/trigliseridemia meningkat, asam urat meningkat, hipertensi, dan gangguan kesehatan lain.

Khusus bagi anak-anak, ia menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua dan murid mengenai makan sehat ini. Sehingga tidak mengonsumsi secara berlebihan.

Edukasi sebaiknya berpedoman pada makan sehat dan pola makan gizi seimbang sesuai arahan dari Kemenkes.

“Idealnya, pengetahuan makan sehat berdasarkan pola makan gizi seimbang sesuai dengan anjuran Pemerintah atau Kemenkes diajarkan di sekolah sejak awal dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.

13 Persen

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada sekitar 13 persen populasi Indonesia atau sekitar 35,8 juta orang, mengalami penyakit gula. Potensi ini bisa semakin parah bila tidak tertangani secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat, terutama anak-anak, harus mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Upaya ini sebagai pencegahan timbulnya penyakit kronis.

“Anak-anak sekarang minumnya gula semua. Kembali ke tanpa gula,” ujarnya.

Menurutnya, banyaknya konsumsi gula pada makanan dan minuman, berkelindan dengan kasus anak yang harus menjalani cuci darah karena mengalami kegagalan ginjal.

Hal ini, berpotensi semakin meluas dengan tren makanan dan minuman manis saat ini yang makin membuat anak terbiasa mengonsumsi asupan berkadar gula tinggi. Untuk itu ia meminta agar konsumsi gula bisa anak kurangi sesuai batas aman untuk menekan risiko penyakit.

“Padahal gula itu penyebab segala macam penyakit. Mulai dari ginjal, hati, stroke, jantung, itu penyebabnya gula,” kata Budi.

Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dengan mengklik di website pafihulusungaiselatankab.org

Tags: Gulamanisminuman manispenyakit
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Ini Tanda-tanda FOMO pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

Ini Tanda-tanda FOMO pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

byRicky Marlyand1 others
29/09/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Fear of missing out atau FOMO merupakan perasaan cemas karena merasa ketinggalan hal-hal seru yang dialami orang...

Penggunaan Bedak Sebaiknya tidak Berdekatan dengan Hidung Bayi

Penggunaan Bedak Sebaiknya tidak Berdekatan dengan Hidung Bayi

byRicky Marlyand1 others
27/09/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Dokter spesialis anak dr. Dimple Nagrani, Sp.A menyarankan orang tua yang ingin menggunakan bedak pada bayi sebaiknya...

Klinik Onkologi Belleza Kedaton Jadi Solusi Deteksi Dini dan Bedah Onkologi di Lampung

Klinik Onkologi Belleza Kedaton Jadi Solusi Deteksi Dini dan Bedah Onkologi di Lampung

byadminlampost
23/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Kanker masih menjadi penyebab kematian tinggi di Indonesia. Tantangan terbesar dalam pengobatan kanker adalah keterlambatan deteksi...

Load More

Berita Terbaru

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran
Lampung

Gubernur Lampung Pastikan Pembangunan Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

byRicky Marlyand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama 17 kepala daerah provinsi lainnya di Indonesia mendatangi Kementerian Keuangan...

Read moreDetails
Pengunjung mengamati motor listrik Alva One yang dipamerkan pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

Otomotif Indonesia Bersiap Bangkit, ini Penyebabnya

09/10/2025
Statistik negara tujuan ekspor Lampung. BPS

AS Jadi Tujuan Utama Ekspor Lampung, Capai US$641,76 Juta

09/10/2025
Data Statistik ekspor Lampung. BPS

Kopi Komoditas Andalan Ekspor Lampung 2025

09/10/2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (MI)

Menkeu Purbaya Melawan Luhut, Tetap Tarik Dana MBG Tak Terserap

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.