Jakarta (Lampost.co) — Musim pancaroba mulai menghampiri Indonesia dengan tandanya terjadi hujan dan panas yang tak menentu. Saat musim pancaroba inilah kita merasa sering kali jatuh sakit. Kenapa?
Pancaroba adalah musim peralihan yang biasanya terjadi antara musim hujan dan kemarau atau sebaliknya. Pergantian musim ini membuat suhu menjadi ekstrem.
Keluhan yang sering muncul ketika musim pancaroba adalah mengenai gangguan saluran pernapasan. Mulai dari batuk, pilek, sakit tenggorokkan, hingga demam.
Baca Juga:
Waspada! Ini 6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Pancaroba
Menurut dr. Novrina W. Resti selaku dokter umum, ada tiga alasan mengapa musim pancaroba dapat membuat kita sakit.
1. Udara yang lebih dingin
Ketika pancaroba tiba, udara mulai lebih dingin dari biasanya. Pada saat udara dingin seperti ini, mikroorganisme seperti virus dan bakteri dapat berkembang biak lebih cepat.
Suhu yang lebih dingin akan menyebabkan pembuluh darah di hidung dan saluran napas mengecil. Hal ini menyebabkan sel darah putih sulit menjangkau saluran napas saat sel darah putih dibutuhkan untuk melawan mikroorganisme tersebut.
2. Penularan mudah karena di ruangan tertutup
Penyebaran virus dapat terjadi melalui udara, yakni melalui droplet saluran napas serta kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi. Aktivitas di ruangan tertutup menyebabkan penularan dari orang ke orang menjadi lebih mudah.
3. Sistem imun dan kadar vitamin menurun
Vitamin D membantu pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Pada saat musim hujan, banyak aktivitas di dalam ruangan sehingga paparan sinar matahari semakin berkurang dan sulit mencukupi vitamin D.
Ketika vitamin D tidak tercukupi, risiko untuk imun menjadi turun menjadi tinggi. Sistem imun yang tidak baik akan lebih mudah terserang virus dan bakteri, kemudian kita dapat jatuh sakit.
Itulah alasan mengapa seseorang mudah jatuh sakit ketika musim pancaroba tiba. Sebaiknya untuk tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat. Serta menjaga diri dari hujan dan panas agar tidak mudah jatuh sakit.