• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 12/07/2025 16:38
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Mengenal Down Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Deteksi Dini yang Penting

Penyebab utama Down Syndrome adalah trisomi 21, yakni keberadaan tiga salinan kromosom 21, bukan dua seperti biasanya.

Delima Napitupulu by Delima Napitupulu
23/05/25 - 08:36
in Kesehatan
A A
down syndrome

Ilustrasi (Freepik)

Bandar Lampung (lampost.co)–Down Syndrome adalah masalah kesehatan kelainan genetik yang terjadi akibat adanya salinan ekstra kromosom 21 pada sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan intelektual yang bervariasi pada setiap individu. Down Syndrome termasuk salah satu kelainan genetik paling umum di dunia, dengan frekuensi sekitar 1 dari 700 kelahiran.

Penyebab utama Down Syndrome adalah trisomi 21, yakni keberadaan tiga salinan kromosom 21, bukan dua seperti biasanya. Kondisi ini terjadi secara spontan saat pembelahan sel reproduksi. Faktor risiko utama adalah usia ibu saat hamil, terutama di atas 35 tahun. Namun, Down Syndrome juga dapat terjadi tanpa hubungan langsung dengan usia.

Gejala Down Syndrome bervariasi mulai dari ciri fisik khas seperti wajah bulat, mata berbentuk almond, dan tonus otot rendah, hingga gangguan perkembangan kognitif. Anak dengan Down Syndrome umumnya mengalami keterlambatan bicara dan perkembangan motorik, tetapi dengan stimulasi dan terapi yang tepat, mereka dapat berkembang dengan baik.

Deteksi dini Down Syndrome bisa dilakukan sebelum bayi lahir melalui tes skrining dan diagnostik. Tes skrining seperti USG dan pemeriksaan darah pada ibu hamil dapat memberikan indikasi risiko Down Syndrome. Sedangkan tes diagnostik, seperti amniosentesis dan chorionic villus sampling (CVS), dapat memastikan diagnosis dengan mengambil sampel cairan ketuban atau jaringan plasenta.

Deteksi dini memberi banyak manfaat, antara lain mempersiapkan keluarga secara emosional dan medis. Jika hasil deteksi menunjukkan risiko tinggi, keluarga dapat mendapatkan konsultasi genetik dan perencanaan persalinan yang tepat. Selain itu, deteksi dini juga memungkinkan persiapan program intervensi sejak bayi lahir.

Pemeriksaan Prenatal

Penting bagi calon orang tua untuk melakukan pemeriksaan prenatal terutama jika berisiko tinggi. Pola hidup sehat selama kehamilan juga dapat membantu menurunkan risiko gangguan kromosom. Namun, tidak ada cara pasti untuk mencegah Down Syndrome karena merupakan kelainan genetik spontan.

Meskipun Down Syndrome tidak bisa disembuhkan, dukungan keluarga, pendidikan khusus, dan terapi yang tepat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. Anak dengan Down Syndrome dapat belajar keterampilan sosial dan akademis sesuai kemampuan mereka.

Keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat perlu memahami Down Syndrome agar stigma dan diskriminasi dapat diminimalisir. Dengan kesadaran yang baik, anak-anak dengan Down Syndrome dapat tumbuh dan berkontribusi positif di lingkungan mereka.

 

Tags: anak berkebutuhan khususberita kesehatandeteksi diniDown Syndromeinfo kesehatanKESEHATANKromosom 21Penyebab Down Syndrome
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

sereal

Ini Fakta Kandungan Gula Sereal Anak, Sehatkah?

by Delima Napitupulu
11/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Sereal anak-anak sering jadi pilihan sarapan praktis sebelum sekolah. Namun, pertanyaan tentang kandungan gizinya makin mengemuka. Penelitian...

mangga muda

Segar dan Kaya Nutrisi, Ini 5 Manfaat Mangga Muda untuk Kesehatan Tubuh

by Delima Napitupulu
11/07/2025

Jakarta (Lampost.co) – Mangga muda tak hanya populer sebagai pelengkap rujak yang menyegarkan, tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi yang...

kusta

Stop Stigma! Ini Bukti Nyata Kusta Bukan Kutukan

by Delima Napitupulu
11/07/2025

Jakarta (lampost.co)-- WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa, menegaskan kembali bahwa penyakit kusta bukan kutukan. Ia menyatakan komitmennya...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.