Bandar Lampung (lampost.co)–Minuman berenergi sering jadi andalan bagi mereka yang butuh stamina instan. Tapi jika dikonsumsi setiap hari, efeknya bisa berbalik menjadi ancaman serius, khususnya bagi kesehatan jantung.
Dokter spesialis jantung, dr. Henry Ramadhan, SpJP(K), menjelaskan bahwa kandungan kafein dan taurin dalam minuman energi bisa menyebabkan overstimulasi jantung. “Beberapa pasien muda datang dengan keluhan dada berdebar hebat. Setelah penelusuran, mereka konsumsi minuman energi setiap hari,” ungkapnya saat seminar kesehatan jantung di Jakarta.
Minuman berenergi dapat menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia. Bila terjadi pembiaran, ini bisa berujung pada gagal jantung atau bahkan serangan jantung mendadak, meski usia masih muda. Kombinasi kafein, gula tinggi, dan zat stimulan lain memaksa jantung bekerja lebih keras tanpa henti.
Menurut penelitian tim Universitas Indonesia, konsumsi dua kaleng minuman berenergi per hari selama tiga minggu menunjukkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung secara signifikan.
“Masalahnya, minuman ini sering kombinasi dengan aktivitas ekstrem atau bahkan alkohol. Itu seperti menyiram bensin ke bara api,” ujar dr. Henry.
Kerusakan Perlahan
Efeknya tidak selalu langsung terasa. Tapi kerusakan terjadi secara bertahap. Jantung terpaks berdebar lebih cepat, pembuluh darah menyempit, dan lama-lama jantung kehilangan ritme normalnya.
Solusinya sederhana: batasi konsumsi. Jika butuh energi tambahan, pilih makanan bergizi atau cukupkan tidur. Minuman energi mungkin memberi efek cepat, tapi harga yang dibayar bisa terlalu mahal: nyawa.