Bandar Lampung (Lampost.co)– Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengimbau masyarakat di daerah setempat untuk bisa antisipasi terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).Hal tersebut melihat tingginya faktor bencana banjir yang bisa memengaruhi adanya nyamuk DBD.
“Melihat kondisi banjir beberapa waktu lalu, khawatirnya akan timbul masalah baru yakni DBD. Karena nyamuk paling senang bersarang di genangan air yang kotor,” kata Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli, Rabu, 29 Januari 2025.
Baca juga: Sebanyak 9.096 Orang di Lampung Terjangkit DBD Sepanjang 2024, 28 Orang Meninggal
Dia berharap masyarakat bisa melaksanakan gerakan serentak pencegahan dan pengendalian DBD. “Masyarakat harus bisa mengantisipasi penyakit DBD. Salah satunya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan cara menguras, menutup, mendaur ulang secara berkelanjutan setiap minggu,” kata dia.
Selain itu masyarakat juga penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala awal DBD. Seperti mendadak panas tinggi, tampak lemah, dan lesu.
“Kemudian terjadi nyeri ulu hati dan sakit di belakang bola mata. Pada umumnya tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk,” kata dia.
Kasus DBD 2024
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat sepanjang tahun 2024 sebanyak 9.096 warga di daerah setempat terkena DBD.
“Jumlah kasus tersebut berada di Kabupaten Mesuji 202 orang, Tulangbawang 209 orang, Pesisir Barat 267 orang, Lampung Selatan 282 orang, Way Kanan 385 orang,” kata dia.
Kemudian Tanggamus 386 orang, Bandar Lampung 422 orang, Pesawaran 491 orang, Tulangbawang Barat 680 orang, Lampung Barat 712 orang, Pringsewu 723 orang, Metro 725 orang.
“Selanjutnya Lampung Timur 732 orang dan kasus paling tinggi ada di Lampung Tengah dengan jumlah kasus 1.182 orang dan Lampung Utara dengan jumlah kasus 1.698 orang,” jelasnya.
Untuk kasus kematian sendiri sepanjang tahun 2024 sebanyak 28 orang, dengan rincian Lampung Selatan dan Bandar Lampung masing-masing 1 kasus. “Kemudian Mesuji, Pesawaran dan Way Kanan masing-masing 2 kasus. Pesisir Barat, Pringsewu, dan Lampung Tengah masing-masing 3 kasus. Lampung Timur 4 kasus dan Lampung Utara 7 kasus,” ujar dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News