Bandar Lampung (Lampost.co)— Diabetes anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Diabetes atau kencing manis pada anak umumnya terbagi menjadi dua tipe utama. Yakni kencing manis tipe 1 dan kencing manis tipe 2.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab yang berkontribusi terhadap kedua tipe penyakit gula ini pada anak.
Kencing manis tipe 1, yakni di mana kondisi autoimun atau sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Penyebab pasti dari respons autoimun ini belum sepenuhnya dip ahami. Namun ada beberapa faktor yang di anggap berkontribusi:
Segini, Batas Konsumsi Gula Harian Sesuai Rekomendasi WHO
Faktor Genetik
Anak-anak dengan riwayat keluarga kencing manis tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kondisi ini. Beberapa gen tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan autoimun.
Faktor Lingkungan
Paparan terhadap virus atau infeksi tertentu dapat memicu respons autoimun yang menyebabkan kencing manis tipe 1. Beberapa virus yang terduga berperan termasuk virus Coxsackie, rubella, dan enterovirus.
Faktor Imunologi
Sistem kekebalan tubuh yang abnormal dapat menyerang sel beta pankreas yang memproduksi insulin, menyebabkan kencing manis tipe 1.
Kencing manis tipe 2 biasanya berhubungan dengan resistensi insulin. Di mana tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kencing manis tipe 2 pada anak meliputi:
Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kencing manis tipe 2 pada anak-anak. Lemak tubuh yang berlebih, terutama di area perut, dapat menyebabkan resistensi insulin.
Kurangnya Aktivitas Fisik. Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan resistensi insulin. Aktivitas fisik yang cukup membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Pola Makan Tidak Sehat. Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori, serta rendah serat dapat menyebabkan obesitas dan resistensi insulin.
Faktor Genetik: Riwayat keluarga kencing manis tipe 2 juga meningkatkan risiko seorang anak mengembangkan kondisi ini.
Faktor Etnis : Anak-anak dari kelompok etnis tertentu, seperti Afrika-Amerika, Hispanik, Asia, dan penduduk asli Amerika, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kencing manis tipe 2.
Sindrom Metabolik: Kondisi ini mencakup serangkaian faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol tidak normal, dan lemak perut berlebih yang meningkatkan risiko kencing manis tipe 2.
Pencegahan Diabetes Tipe 1
Kiat Pencegahan kencing manis tipe 1 tidak selalu mungkin karena faktor genetik dan autoimun yang terlibat. Namun, beberapa langkah dapat kita ambil untuk mencegah kencing manis tipe 2 pada anak:
Pertama, mendorong pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
Meningkatkan aktivitas fisik, yakni anak-anak harus aktif setidaknya satu jam sehari dengan berbagai aktivitas fisik.
Mengelola berat badan dengan memantau dan menjaga berat badan sehat melalui diet dan aktivitas fisik.
Membatasi konsumsi gula dan makanan olahan, dengan Kurangi asupan makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga penting untuk mendapatkan saran khusus mengenai pencegahan dan pengelolaan kencing manis pada anak.
Mencegah Diabetes pada Anak
Pencegahan diabetes atau kening manis pada anak, khususnya tipe 2, sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah penyakit gula pada anak:
1. Jaga Pola Makan Sehat
Kurangi gula dan makanan olahan dengan membatasi konsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan yang bisa meningkatkan risiko obesitas dan kencing manis.
Pilih karbohidrat kompleks. Dengan memberikan anak karbohidrat yang berasal dari biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan.
Kemudian, tingkatkan asupan serat, dengan menyertakan makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Pilih sumber protein sehat tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, tahu, dan tempe.
2. Aktivitas Fisik Teratur.
Dorong anak untuk berolahraga. Anak-anak harus aktif setidaknya satu jam setiap hari. Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan seperti bermain, bersepeda, atau berenang.
Batasi waktu yang menghabiskan untuk menonton TV, bermain video game, atau menggunakan komputer.
3. Kelola Berat Badan
Pantau Pertumbuhan Anak: Pastikan anak tumbuh dengan sehat dan menjaga berat badan yang ideal sesuai dengan usia dan tinggi badannya.
Konsultasi dengan Dokter: Jika anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet dan olahraga yang sesuai.
4. Edukasi tentang Gaya Hidup Sehat
Libatkan anak dalam memasak: Ajak anak untuk terlibat dalam persiapan makanan sehat agar mereka lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan tersebut.
Ajarkan anak tentang pentingnya makan sehat dan bagaimana memilih makanan yang baik untuk tubuh mereka.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Jika ada riwayat keluarga diabetes, lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit gula. Pantau tanda-tanda awal penyakit ini seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, cepat lelah, dan penurunan berat badan yang tidak wajar.
6. Kurangi Stres
Ciptakan Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan yang penuh kasih dan mendukung dapat membantu mengurangi stres pada anak.
Aktivitas Relaksasi: Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga untuk membantu mengelola stres.
Mencegah penyakit kencinag manis pada anak memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan pengelolaan berat badan.
Dengan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin,dapat meminimalisir risiko penyakit gula anak. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran dan panduan yang tepat.
Anda juga bisa mengikuti berita kesehatan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Sumatera Selatan. Lembaga ini berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dengan mengklik di website pafisumsel.org