Bandar Lampung (Lampost.co)– Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) berhasil melakukan operasi bedah jantung terbuka atau Coronary Artery Bypass Grafh (CABG) di dampingi tim bedah jantung RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta.
Direktur RSUDAM, Lukman Pura, mengatakan kegiatan operasi bedah jantung terhadap pasien berinisial JU asal Bandar Lampung dan NJ dari Pesawaran itu berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah, ini adalah operasi (CABG) ke dua yang kami lakukan pada Jum’at. Kemudian hari ini yang ke tiga. Laporan terakhir pasien yang kemarin (operasi pada Jum’at) sudah bangun dan stabil,” ujarnya, Sabtu, 1 Juni 2024.
RSUDAM Jadwalkan Operasi Bedah Jantung Terbuka
Dengan berhasilnya kegiatan operasi tersebut, RSUDAM telah mencatatkan total pelaksanaan operasi CABG sebanyak tiga kali.
Lukman berharap RSUDAM dapat terus melakukan penanganan operasi kardiovaskular. Sehingga pasien asal Lampung tak perlu mendapat rujukan ke rumah sakit luar daerah.
“Kementerian Kesehatan memberi tugas khusus untuk dua provinsi di Indonesia untuk pengamanan pelayanan jantung, yaitu Lampung dan Papua. Tetapi di Papua diserahkan ke Sutomo, jadi yang dapat perhatian khusus adalah Lampung dalam hal ini RSUDAM,” jelasnya.
Pihaknya optimis dapat meningkatkan pelayanan kardiovaskular di Lampung. Khususnya untuk mencapai status mandiri dalam pelaksanaan operasi CABG di masa mendatang.
Pasalnya, RSUDAM harus mampu memenuhi sejumlah persyaratan agar dapat melaksanakan operasi bedah jantung secara mandiri.
“Pertama, rumah sakit kabupaten/kota yang sudah minta pengampu menjadi kelas B. Kedua, RSUDAM saat ini sudah masuk kelas utama, dan nanti akan paripurna setelah 100 kali tindakan CABG. Mereka berkenan menganggap kita bisa melakukan secara mandiri,” kata dia.
Pelayanan Optimal
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan Pemprov Lampung berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
“Kebijakan kita adalah bagaimana mempersiapkan rumah sakit yang representatif, mulai dari ketersediaan alat. Ruangan, juga kenyamanan masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, peningkatan layanan bagi penanganan penyakit khusus seperti ginjal dan jantung diupayakan melalui sejumlah program dan kerjasama, salah satunya program pengampuan.
Gubernur berharap RSUDAM dapat mencapai status mandiri untuk bisa melaksanakan operasi CABG.
“Dokter yang kita miliki terus di kader. Kita baru tiga kali melakukan operasi ini (CABG). Harapannya bisa terus menerus (dilakukan di RSUDAM saja) agar kita mandiri dalam pelaksanaannya,” pungkasnya.