DI salah satu grup WhatsApp, salah satu anggotanya mengirimkan pesan mengenai Lebaran Idulfitri. Isinya begini, sungguh luar biasa, kemarin, Rabu (5/6). Tidak ada orang yang merasa benar, semua mengaku salah dan tanpa malu-malu meminta maaf.
Betapa damainya negeri ini Bila “roh” Idulfitri selalu menjadi marwah dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan pergaulan, bahkan pekerjaan. Mari kita biasakan menjadi orang yang berani mengakui kesalahan, bukan orang yang selalu merasa benar atau hebat.
Ya mungkin pesan itu benar, terkadang kita bersama hawa nafsu dan emosi merasa menang sendiri, merasa paling benar dan hebat, dan menyepelekan atau merendahkan orang lain, tetapi belum tentu begitu. Jangan merasa menjadi orang yang selalu benar, tapi harus ada pengakuan kesalahan dan tanpa malu-malu meminta maaf. Momen Idulfitri ini menjadi arena yang tepat untuk saling memaafkan antarsesama kita.
Perayaan Idulfitri ini pun menjadi wadah kita bersama untuk saling bertemu dan bersilaturahmi. Pada hari nan fitri itu, ratusan masyarakat berkumpul untuk melaksanakan salat id 144O Hijriah/2019 Masehi. Tidak hanya masyarakat, para pejabat pun ikut dalam salat id berjemaah itu, baik di masjid maupun di tanah lapang.
Usai salat id, mereka bersalaman dengan gembira, berbaur, dan saling sapa penuh senyum kehangatan. Pertemuan itu bisa dilanjutkan dengan silaturahmi di rumah, ada juga yang menggelar open house. Banyak tamu yang datang ke rumah, saling bersalaman memohon maaf lahir dan batin.
Suasana rumah tidak seperti biasanya, biasanya sepi, tapi pada Idulfitri menjadi ramai. Ramai akan cerita dan cengkerama antarkeluarga dan kerabat. Percakapan terasa hangat dihiasi dengan suara-suara riuh gembira dan tertawa anak-anak kecil, keponakan, maupun cucu. Emak-emak dan tante-tante pun tidak kalah bising suaranya, mereka saling cerita sembari diselingi dengan gelak tawa.
Namun, seperti biasa, suasana lebaran Idulfitri memang berlangsung sebentar, selang beberapa hari kemudian, rumah pun kembali sepi, anak dan cucu pun kembali merantau. Namun, suasana Idulfitri ini memang menyenangkan dan sulit dilupakan setelah kita berpuasa Ramadan sebelumnya. Semoga ke depan kita kembali dipertemukan dengan suasana Ramadan dan Idulfitri tahun-tahun mendatang. Amin.
Ricky Marly Wartawan Lampung Post