Bandar Lampung (Lampost.co) — Optimisme publik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus terbangkitkan. Hal itu agar KPK berubah menjadi lebih baik dan mendapatkan kembali kepercayaan publik. Itu menjadi keharusan yang harus terwujudkan dengan pemimpin lembaga anti rasuah yang tidak bermasalah.
.
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan setelah panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) dan Dewas KPK mengumumkan secara resmi. Maka, banyak hal yang bisa terlihat dan terkritisi bersama.
.
“Setelah pansel umumkan secara resmi, kita bisa melihat. Pertama keberanian pansel untuk mencoret peserta yang bermasalah kemudian optimisme dari nama-nama yang lulus administrasi,” ujarnya, Kamis, 18 Juli 2024.
.
.
Kemudian rasa optimistis tersebut merupakan harapan kepada siapa pun yang terpilih nantinya. Rekam jejak buruk peserta capim KPK tidak akan bisa membenahi lembaga anti rasuah yang kondisinya sudah darurat.
.
“Siapa pun yang terpilih dari ratusan yang mendaftar. Mereka yang terbaik yang akan memperbaiki KPK karena tidak ada rekam jejak buruk. Karena kunci utama perbaiki KPK ya tidak ada rekam jejak buruk,” katanya.
.
Selanjutnya ia meyakini jika syarat yang ada dalam undang-undang terpenuhi peserta. Maka itu bagian dari kualitas dan optimistis. “Yang paling penting optimisme bisa kita lihat saat pansel umumkan nama peserta yang lulus administrasi,” imbuhnya.
.
Sementara itu menurut anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan harapan atau optimistis tersebut harus bergantungkan kepada pansel. Hal tersebut merupakan filter pertama melahirkan calon pimpinan lembaga anti rasuah yang baik.
.
“Maka penting sekali pansel untuk bekerja tidak hanya dengan ketelitian, tapi juga dengan semangat kolektif yang kuat. Kekompakan dan integritas pansel adalah kunci,” ucapnya.
.
Pansel harus bekerja sebagai satu kesatuan harmonis. Tanpa ada perpecahan yang dapat termanfaatkan oleh kepentingan tertentu yang tidak sejalan dengan misi komisi anti rasuah.