Bandar Lampung (Lampost.co) — Pelaku penembakan depan Mapolda Lampung diketahui ternyata sindikat penjual kendaraan bodong. Hal tersebut dari hasil penangkapan salah satu komplotan, K, malam tadi.
.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengungkapkan, para pelaku merupakan sindikat penjualan kendaraan bodong. Kendaraan yang terjual-belikan berasal dari hasil kejahatan C3, rental, ataupun tarikan leasing.
.
Dugaan itu berdasarkan dari hasil penggeledahan rumah salah satu pelaku yang berhasil melarikan diri. Dari lokasi pada Mapolda Lampung tersebut polisi menemukan 1 motor tanpa surat, 12 STNK, serta 10 kontak kendaraan.
.
“Kami berhasil menangkap 1 orang pelaku yang perannya adalah penjual mobil bodong. Pelaku mengakui, pada saat itu hendak menjual mobil honda jazz bodong,” ungkapnya, Minggu, 7 April 2024.
.
Selain itu, peristiwa penembakan itu juga terjadi saat personel yang menjadi korban sedang dalam tugas pengintaian. Pada sesaat sebelum kejadian, 2 anggota Resmob mendapatkan informasi ada transaksi pada Rumah Makan Kapau Minang Indah.
.
Pada dini hari, 2 anggota Polri mendatangi lokasi dan menemukan 7 orang menggunakan 2 mobil. Melihat jumlah pelaku, 2 anggota kembali ke Mako untuk menambah personel. Namun tanpa terduga 2 pelaku menggunakan mobil Toyota VRZ mengikuti petugas dan melakukan penyerangan.
.
“Dari 1 pelaku ini kami juga sudah melakukan penggeledahan ke rumah OS alias A namun pelaku tak tertemukan,” ujarnya.
.
Selain sejumlah STNK dan kontak kendaraan, polisi juga menemukan 2 unit drone. Para pelaku melakukan pegintaian pemilik kendaraan yang menjadi target operasi menggunakan kedua drone. “Jumlah komplotan ada 5 orang, 4 tersangka lain sudah kami kantongi identitasnya dan masih dalam pencarian,” katanya.
.
Atas perbuatannya, tersangka terjerat pasal berlapis menggunakan Pasal 1 ayat 1 Undang Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 atau pasal 53 junto pasal 340 KUHPidana dan atau 363 dan atau 480 KUHPidana.